Tampilkan postingan dengan label Kisah dari Apotek. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah dari Apotek. Tampilkan semua postingan

21 Oktober 2008

Ada Asisten Apotekernya?


ada yang datang konsultasi, kulitnya berbintik-bintik merah, tidak gatal, Tanya obat.

“Ada Asisten Apotekernya?” tanyanya.

”Ehm, saya apotekernya”. Jawab saya.

“Ooh iya… “sahutnya

Saya : (yah Cuma di-iyah-in doang?)


29 September 2008

Kecelakaan di Depan Apotek

Sabtu kemarin, kepadatan arus mudik yang melintasi Karawang mulai meningkat. Seperti di sekitar apotek, beragam kendaraan melintas dengan kecepatan tinggi.

Sore itu, Tersenggol kendaraan lain, dua orang pemudik terjatuh dari motor. Yang satu hanya mendapat luka ringan, sementara seorang lagi cukup parah karena tangannya sempat dua kali terlindas kendaraaan. Sementara menunggu ambulans, berulang-ulang ia merintih kesakitan. Kami sempat berupaya menghubungi dua rumah sakit terdekat, tapi entah kenapa sulit tersambung. Akhirnya petugas DLLAJ berhasil menghubungi ambulans dan membawa korban ke RSUD Karawang.

20 Agustus 2008

Kisah tentang Obat Kuat

Meski telah ditarik dari peredaran namun Blue Moon masih saja dicari. Selain itu, produk serupa, Jagase yang sedang marak diiklankan pun relatif cukup banyak dicari. Hmm, tapi kisah2 terkait produk seperti itu ada juga kurang menyenangkan seperti ini...

Siang itu, seorang karyawati apotek mengadu. Bahwa ada seorang bapak yang melakukan perilaku kurang terpuji. Awalnya, Bapak itu berniat membeli obat untuk menambah vitalitas pria, Irex. Karena tidak tersedia di apotek kami, si Bapak ditawari produk lain, Jagase, yang sedang marak diiklankan di media (beberapa waktu lalu, seorang bapak pernah datang ke apotek, membawa secarik robekan koran yang memuat produk tersebut).

Kembali ke si Bapak tadi, beliau setuju dengan produk alternatif yang ditawarkan. Di luar dugaan, bapak itu meminum obat tersebut saat itu juga (padahal seharusnya diminum menjelang melakukan hubungan). Selain itu, dengan tidak sopan bapak itu memaksa masuk melewati pintu khusus pegawai apotek, mendekati karyawati tadi. Karena khawatir, karyawati tadi bergegas ke belakang memanggil karyawan pijat refleksi yang memang bersebelahan dengan apotek. Mungkin ketakutan, bapak itu pun pergi setelah menuliskan nomor teleponnya di secarik kertas.

What the ... ???

Menurut karyawati apotek, Bapak itu mengenakan pakaian dinas di balik jaketnya, jadi dapat diasumsikan dia adalah seorang pegawai negeri.