06 Juni 2008

Tak Pernah Terlambat Bersinar

”aku tak tahu alasan manusia untuk saling bunuh, tapi untuk saling menolong, tak ada alasan yang logis bukan?” (Gosho Aoyama dalam Meitantei Conan)


Satu hari dalam hidup kita kadang seperti rentetan kejadian berkesan yang memicu keringat dingin atau debar-debar dagdigdug. Kadang pula, hari-hari dalam hidup terasa biasa-biasa saja tanpa warna, tanpa makna. Namun demikian, hidup kita tetap terjalin menjadi seuntai cerita. Cerita yang hanya kita yang mengalaminya. Lebih dramatis dari sinetron manapun, lebih kocak dari sitkom manapun. Karena hidup itu lebih aneh dari pada fiksi, bukan begitu? Di tengah semua itu, kita kadang merenung sejenak tentang pencarian makna. Untuk apa semua ini? Dimana titik akhir dari perjalanan hidup ini?


Mengapa kita menolong orang lain? Apa motivasi kita untuk menolong orang lain? Mendapat pahala? Berharap ditolong juga suatu ketika membutuhkan? Apalagi ketika memberi bantuan yang bukan sekedar bantuan. Tapi langsung menyentuh kebutuhan yang membutuhkan bantuan. Ketika uluran tangan yang diberikan tak sekedar terulur, tapi sigap menopang. Menyadari kesungkanan peminta bantuan dan langsung menyelesaikan persoalan. Karena hidup memang untuk saling berbagi, semua sumber daya yang ada cukup buat kita semua kok kalau kita mau berbagi.


2 komentar:

  1. tak ada alasan logis...

    yang jelas, apapun itu, kan bermuara pada satu tujuan mengapa kita-manusia- ada di dunia. semua karena DIA. untuk DIA. DIA, Yang berjanji, bahwa besok, matahari akan terbit lagi dan tidak pernah terlambat untuk bersinar(lagi) sampai batas waktu itu, yaumul akhir. Allahua'lam.

    BalasHapus
  2. Yah semoga manusia pun tak pernah terlambat belajar bersyukur..

    BalasHapus