... kesibukan beliau mirip kurva gerak Brown (Prof. (Riset) DR. Soefjan Tsauri)
.. tampak gelas kimia (beaker glass) ada di meja beliau. Bukan untuk praktikum, tetapi agaknya untuk meneguk minuman. (DR.Endang Kumolowati)
Demikian sekelumit kesaksian dari para murid yang pernah menjadi bimbingan Oei Ban Liang, seorang guru besar kimia dari ITB. Ungkapan-ungkapan ini terangkum dalam sebuah buku yang mengungkap beragam sisi dari kepribadian salah seorang ilmuwan terbaik Indonesia. Termasuk sisi-sisi manusiawi dari seorang ilmuwan, yang harus memenuhi kebutuhan hidup seperti orang kebanyakan. Beragam pelajaran yang dapat dipetik dari uraian mengenai sosok sang guru sebagai ilmuwan, peneliti, inovator, pendidik, pembimbing dan agen perubahan di ranah ilmiah. Termasuk pandangan dan pemikirannya mengenai penelitian serta masa depan kimia dan bioteknologi di Indonesia.
Upaya mengenali ilmuwan Indonesia dalam bentuk buku biografi layak diapresiasi sehingga masyarakat luas dapat lebih mengenal sosok ilmuwan-ilmuwan Indonesia (salah satunya Oei Ban Liang ini). Boleh jadi memang, sains dan teknologi bukan merupakan isu yang populer di Indonesia, namun kisah anak-anak bangsa para pemenang ajang olimpiade sains tingkat dunia sebenarnya telah menunjukkan bahwa kemampuan intelektual bangsa Indonesia mampu bersanding sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. sehingga bukan tidak mungkin di kemudian hari seorang anak bangsa meraih nobel.
Buku ini terbit atas prakarsa dr Boenjamin Setiawan dan diterbitkan oleh CDK (Cermin Dunia Kedokteran). Semoga dapat menjadi inspirasi bagi para peneliti dan juga semua pihak yang terlibat dalam aktivitas-aktivitas ilmiah untuk membangun Indonesia. Saya sendiri mendapatkannya bersama souvenir lainnya ketika menghadiri malam penghargaan KSA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar