07 September 2009
Sail Your Hope, Pharmacy Publishing
Anda mungkin telah banyak mendengar atau membaca mengenai betapa kayanya alam kita akan keragaman hayati yang menempati nomor dua di dunia setelah Brazil. Mungkin juga anda pernah mendengar bahwa jika kekayaan alam dari laut turut diperhitungkan, maka keanekaragaman hayati kita adalah nomor satu di dunia. Ya, Indonesia memang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa.
Namun agak miris melihat kenyataan bahwa meskipun negara ini memiliki potensi yang luar biasa kaya di bidang obat-obatan tapi ternyata masih sangat mengandalkan impor bahan baku obat. Apakah riset obat-obatan kita benar-benar telah tertinggal ratusan tahun dari negara-negara lain?
Itu hanya salah satu fenomena di bidang farmasi, di samping hal-hal lain yang menjadi potret miris negeri ini. Saya adalah seorang apoteker, bidang yang buat banyak orang hanya melulu berkutat dengan bau obat dan perkara racik meracik. Kalau dibandingkan bidang lain, bidang farmasi adalah bidang yang dalam benak kebanyakan orang termasuk sesuatu yang tak dekat dengan keseharian. Padahal sejatinya, bidang farmasi menyentuh kehidupan semua orang, setiap hari. Setiap hari ketika kita makan, bersolek atau mandi, produk-produk farmasi mewarnai hari-hari kita.
Salah satu upaya menjembatani kesenjangan itu adalah melalui media, yang dapat diakses semua orang. Media dapat meraih banyak orang dengan waktu yang singkat sehingga sangat efektif untuk memberikan informasi dan edukasi. Misalnya saja mengampanyekan cara penggunaan obat yang rasional, termasuk penggunaan antibiotik yang seakan menjadi obat dewa di negeri ini. Atau membawa persepsi masyarakat tentang efektifitas obat generik.
Tidak mudah, tapi juga bukan tidak mungkin. Saya teringat nasehat seorang pewawancara di sebuah industri farmasi dua tahun silam. Bahwa melakukan pekerjaan yang sesuai minat akan lebih baik. Itu argumennya ketika saya menjawab bahwa minat tidak begitu penting ketika ada kewajiban. Karena pekerjaan yang dilakoni atas dasar minat akan melahirkan energi yang tak habis-habis.
Ketika memikirkan harapan paling besar dan paling berarti dalam hidup saya, ingatan saya melayang beberapa tahun silam ke masa-masa kecil. Passion saya adalah membaca. Membaca alam semesta, membaca manusia, membaca kehidupan, dan membaca buku tentu saja. Sejak kecil membaca adalah passion saya. Saya seringkali makan sambil membaca majalah anak-anak. Dan lebih tertarik ke toko buku ketimbang sepatu, baju atau makanan. Melalui membaca, banyak ’guru’ yang mengajari saya berimajinasi merangkai makna, menyusun cerita, membayangkan alur logika, hingga menjelajah dunia dan mengadu wacana. Guru-guru saya adalah semua mereka yang telah menguraikan buah pikirannya melalui pena, baik yang tertulis maupun tidak. Mungkin pula itu yang melatarbelakangi minat saya pada media.
Sekarang, yang terlintas dan berputar-putar di benak saya adalah keinginan mewujudkan sebuah media komunikasi dan informasi mengenai apa yang menjadi keperluan semua orang setiap harinya, yakni segala sesuatu yang menyangkut makanan, kosmetik, obat dan perbekalan kesehatan. Mungkin berupa media cetak, mungkin juga berupa media online, yang jelas dikemas dalam bahasa keseharian. Kira-kira begitu visinya.
Harapan saya, masyarakat dapat menjadi semakin sadar dan pintar, sehingga potensi yang ada di negeri ini dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk kesejahteraan bersama. Sehingga masyarakat semakin meningkat kualitas kesehatannya. Bayangkan apabila kita mampu membuat vaksin HIV atau flu burung, hormon insulin, dan enzim-enzim dari ladang-ladang palawija Indonesia. Ketika ladang tembakau dijadikan pabrik enzim ketimbang digunakan untuk produksi rokok. Jika dapat terwujud, tentu kualitas hidup masyarakat Indonesia akan meningkat.
Saya ingin menyebarluaskan informasi dan edukasi mengenai kefarmasian dan kesehatan pada masyarakat luas seluas-luasnya melalui berbagai media baik online maupun offline. Pharmacy Publishing, Pharmacy for everyday life. Rasanya itulah harapan saya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar