14 April 2008

Farmasis, Sebaiknya Perempuan Atau Laki-laki?


Sebuah lowongan pekerjaan di sebuah koran nasional, bertuliskan “Syarat : Wanita”. Yang membuat saya bertanya. Mengapa mesti wanita? Seorang kawan berkata karena begini dan begitu. Lalu teringat sebuah milis membahas tentang wanita, berdasarkan diskusi di milis tersebut, wanita lebih sabar karena peran fluktuasi hormonal estrogen-progesteron yang mempengaruhi profil serotonin-endorfin. Lalu, wanita lebih rasional karena berpikir dengan sangat sistematis, sehingga pada kasus depresi wanita juga berinsidensi lebih tinggi. Namun, bak pisau bermata 2, rasionalitas yang tinggi pada wanita akan menjadikan dirinya terlampau banyak pertimbangan, berhati-hati, curiga, waspada senantiasa dan akhirnya cemas dan tertekan. Ini mengakibatkan tindakannya yang di luar domain "wajar" yang sering menyudutkan dirinya sebagai makhluk emosional. Sebuah argumen salah, yang benar adalah terlalu rasional. Yah, itu sih menurut diskusi di sebuah milis. Pendapat lain tentu banyak di luar sana.



Sebuah artikel di Netsains menyebutkan bahwa wanita lebih 'keras kepala' dari laki-laki, benarkah demikian? Sebab sesungguhnya wanita memiliki tengkorak kepala yang lebih tebal. Studi yang dilakukan oleh Jesse Ruan dari Ford Motor Company dan koleganya dari Tianjin University of Science and Technology, China ini memang membuktikan bahwa tulang tengkorak kepala perempuan lebih tebal dari lelaki. Ruan menguji tengkorak kepala 3000 pasien di Tianjin Fourth Central Hospital melalui pemindaian citra dan ditemukan bahwa ada perbedaan menarik antara lelaki dan perempuan. Rata-rata ketebalan tulang tengkorak lelaki adalah 6,5 milimeter, sedangkan perempuan 7,1 milimeter. Perempuan memiliki tengkorak kepala lebih kecil daripada lelaki, dari depan hingga belakang hanya sepanjang 171 milimeter dengan lebar 140 milimeter. Sedangkan lelaki mencapai panjang 176 milimeter dan lebar 145 milimeter. Hasil riset ini dipublikasikan secara detail di International Journal of Vehicle Safety.

Bidang profesi farmasi sendiri begitu luas dan memiliki karakteristik sendiri yang boleh jadi mungkin dirasa lebih cocok untuk satu gender tertentu. Tapi di zaman kesetaraan gender sekarang ini? Sebenarnya tanpa disyaratkan pun, pasti lebih banyak farmasis berjenis perempuan daripada laki-laki. Sudah jadi rahasia umum, kampus farmasi adalah kampus dengan mayoritas perempuan. Yang jelas, perempuan bukanlah racun dunia, melainkan perhiasan yang paling indah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar