Setelah kenyang dihantam kegagalan demi kegagalan yang menyesakkan. Sempat tergores gugatan tentang mengapa semua ini terjadi. Setelah segenap upaya dikerahkan, setelah semua sumber daya diberikan. Mengapa? Apa yang diinginkan Tuhan dari semua ini?
Yang mengerikan adalah kenyataan bahwa sempat terlintas sebentuk gagasan yang terbentuk dari gumpalan kemarahan dan endapan kekecewaan. Sesuatu yang berwujud Mendustakan nikmat Tuhan. Kadang serupa awan kelam bergumpal, kedukaan yang tak jua reda dalam peluh campur debu. Bersyukur karena di deras hembusan topan badai, menyeruak semilir kelembutan mengingatkan, fa biayyi ala i rabbikuma tukadzibaan.
Sungguh meski badai perih yang menimpa tak sebanding dengan nuansa merah hitam di belahan dunia sana. Toh, diri ini tak punya jiwa tangguh serupa para pejuang itu. Diri ini cuma orang biasa, yang terombang-ambing dihempas badai sekian lama. Ketika muncul pertanyaan, mengapa Tuhan meninggalkanku, atau akulah yang sebenarnya meninggalkan Tuhan.
Menghancurkan Diri Sendiri
Maukah anda mengetahui bagaimana caranya menghancurkan diri sendiri? Kata kuncinya adalah hilangkan harapan. Seseorang yang tidak lagi mempunyai harapan, hanya tinggal menunggu waktu kehancuran. Proses perusakan struktur jiwa dan raganya akan segera dimulai dari dalam ke luar. Jiwa akan terbelah seakan terjatuh dari langit dan disambar angin dihempas ke tempat yang begitu jauh. Seseorang dapat kehilangan apa pun, namun selama ia masih memiliki harapan, ia masih dapat bangkit dari reruntuhan. Lilin harapan adalah lilin yang tak boleh padam.
Dapatkah anda bangkit dari kehancuran yang sedemikian dahsyat? Jika lilin harapan anda masih menyala, maka jawabannya terletak pada mampukah lilin itu menyalakan kembali lilin-lilin lain yang telah padam dalam kehidupan anda. Pada akhirnya, seterpuruk apapun, ketika anda masih mampu menghela nafas, anda masih punya alasan untuk bersyukur, karena anda, masih hidup ...
Arrahman.... membakar semangat untuk Selalu bersyukur ^_^ salam.....
BalasHapusWaalaikum salam
BalasHapusTerima kasih untuk singgah.