16 April 2008

Langkah Menteri Mengancam Raja


Belum lama Menkes AS berkunjung ke Indonesia. Dalam kesempatan tersebut dia membantah tuduhan Menkes Indonesia tentang isu sampel virus flu burung. Tentu masih ingat saat Menkes Indonesia meluncurkan buku “Saatnya Dunia Berubah” yang membuat heboh Amerika dan dunia internasional.

Buku tersebut menuai reaksi dunia internasional. Siti Fadilah menyoroti ketidakadilan mekanisme WHO dalam mempergunakan sampel virus H5N1 yang dikirim negara berkembang. Mekanisme yang diprotes tersebut adalah negara-negara berkembang yang menyumbangkan virusnya kepada WHO tidak bisa meminta hasil penelitian dan tidak dapat mengetahui apa yang terjadi dengan virus yang dikirimkan.

Reaksi keras dunia internasional, khususnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang meminta buku tersebut untuk ditarik. Namun Siti Fadilah bertekad untuk mempertahankan peredaran buku tersebut dengan segala resiko. Kalau perlu, akan dicetak ulang buku itu. Selain cetak ulang, Menkes Indonesia itu juga akan segera menerbitkan jilid dua buku tersebut.

Buku tersebut diluncurkan pada 6 Februari 2008 dengan 182 halaman. Isinya adalah perjuangan dalam menghapus ketidakadilan mekanisme pertukaran sampel virus yang telah berjalan selama 50 tahun.

''Kami sama sekali tak pernah tahu, apakah virus itu digunakan untuk penelitian atau publikasi, ataukah mereka di-sharing ke pabrik vaksin untuk dibuat vaksin. Atau mungkin virus itu digunakan untuk pengembangan senjata biologi,'' papar Siti Fadilah di halaman 173 lampiran IV buku ber-cover merah itu.

Tapi mengundang pertanyaan, jika Menkesnya dari farmasis, beranikah mengambil langkah seperti ini?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar