28 Juni 2008

Pharmacist, Engineer and Manager

A pharmacist is either way similar to both engineer and manager. At a time, pharmacist’s work is entirely technical, then another time, it was all about management. This is a joke about engineer and manager.


A man is flying in a hot air balloon and realizes he is lost. He reduces height and spots a man down below. He lowers the balloon further and shouts, "Excuse me, can you tell me where I am?"

The man below said, "Yes, you're in a hot air balloon, hovering 30 feet above this field."

"You must be an engineer," said the balloonist.

"I am," replied the man. "How did you know?"

"Well," said the balloonist, "everything you have told me is technically correct, but it's of absolutely no use to anyone."

The man below said, "You must be in management."

"I am," replied the balloonist, "but how did you know?"

"Well," said the man, "you don't know where you are, or where you're going, but you expect me to be able to help. You're in the same position you were before we met, but now it's my fault."


19 Juni 2008

Arsitek Rumah Tangga


"...Pernikahan tidak semudah membalik telapak tangan. Ada banyak persiapan yang harus dijalankan untuk melangkahkan kaki ke arah sana..."

(Sambutan Ketua Panitia Romantic Day, Mei 2004)


Sebagai sebuah langkah awal, pernikahan adalah sebuah prosesi menandai dimulainya sebuah perjalanan panjang membangun peradaban. Pernikahan adalah sebuah prosesi mengenakan ”perhiasan paling indah”. Sepanjang jalan membina keluarga, akan didapatkan pengalaman tak terlupakan, kedalaman perenungan, kenangan terindah, kebermaknaan dalam hidup, serta inspirasi yang menggugah. Terangkai dalam janji setia untuk saling melindungi dan tidak menyakiti separuh dari hidup masing-masing.


Bukan Sekedar Keinginan

Kadang-kadang hanya dibutuhkan telinga untuk mendengar, mata untuk melihat, dan hati untuk menyediakan diri. Namun bagaimana akan berjalan bersama jika diri sendiri belum tahu kemana akan melangkah? Pernikahan bukan semata untuk memenuhi keinginan atau menggenapkan peta hidup. Karena keluarga dapat berperan sebagai sarana pewarisan untuk meneruskan cita-cita perjuangan.

Keluarga seperti apa yang didamba oleh seseorang yang telah melihat sejernih hati? Hidup seperti apa yang hendak dijalani berpayung keluarga yang dibangun? Masyarakat seperti apa yang hendak dibentuk melalui bangunan keluarga? Nyata sudah bahwa keluarga bukan sekedar pemenuhan keinginan.


Batu Bata Peradaban

Dengan membangun keluarga, berarti turut serta dalam upaya mewarnai dan membentuk bangunan besar peradaban. Karena itu, membangun keluarga berarti pula membangun peradaban. Diawali dengan membangun pribadi, baru diuji dengan membangun keluarga. Layaknya proyek-proyek raksasa, membangun keluarga membutuhkan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Seperti apa pribadi yang memimpin pembangunan proyek tersebut, serupa itu gambaran bangunan keluarga yang akan terwujud. Keluarga akan menjadi satuan terkecil batu bata penyusun peradaban dalam masyarakat. Keluarga yang baik adalah bahan dasar untuk menyusun peradaban yang baik. Jika itu terwujud, maka sebuah mahakarya sejarah tengah tercipta. Catatan tentang karya mereka akan ditulis dengan tinta emas dalam perkamen terbaik. Tersimpan hingga jauh lamanya menjadi saksi atas kebesaran mereka, untuk kelak disaksikan oleh anak cucunya. Mari kita berdoa.


(Kado untuk dua orang sahabat yang telah mengucap janji suci di jalan suci)


07 Juni 2008

Counting Down the Days

What happen on 7 June?

1099 - The First Crusade: The Siege of Jerusalem begins.
1494 - Spain and Portugal sign the Treaty of Tordesillas which divides the New World between the two countries.
1970 – Cafu, a Brazilian footballer, was born.
1981 - Anna Kournikova, a Russian tennis player, was born.
Three years later – I was born.
Now – I am counting down the days.




06 Juni 2008

Tak Pernah Terlambat Bersinar

”aku tak tahu alasan manusia untuk saling bunuh, tapi untuk saling menolong, tak ada alasan yang logis bukan?” (Gosho Aoyama dalam Meitantei Conan)


Satu hari dalam hidup kita kadang seperti rentetan kejadian berkesan yang memicu keringat dingin atau debar-debar dagdigdug. Kadang pula, hari-hari dalam hidup terasa biasa-biasa saja tanpa warna, tanpa makna. Namun demikian, hidup kita tetap terjalin menjadi seuntai cerita. Cerita yang hanya kita yang mengalaminya. Lebih dramatis dari sinetron manapun, lebih kocak dari sitkom manapun. Karena hidup itu lebih aneh dari pada fiksi, bukan begitu? Di tengah semua itu, kita kadang merenung sejenak tentang pencarian makna. Untuk apa semua ini? Dimana titik akhir dari perjalanan hidup ini?


Mengapa kita menolong orang lain? Apa motivasi kita untuk menolong orang lain? Mendapat pahala? Berharap ditolong juga suatu ketika membutuhkan? Apalagi ketika memberi bantuan yang bukan sekedar bantuan. Tapi langsung menyentuh kebutuhan yang membutuhkan bantuan. Ketika uluran tangan yang diberikan tak sekedar terulur, tapi sigap menopang. Menyadari kesungkanan peminta bantuan dan langsung menyelesaikan persoalan. Karena hidup memang untuk saling berbagi, semua sumber daya yang ada cukup buat kita semua kok kalau kita mau berbagi.


Apotek 24

Ini tidak ada hubungannya dengan franchise apotek dari Yogya itu, meski pernah mampir di kantor perwakilan Jakartanya di Rawamangun...

Judul itu lebih karena dua kata yang menyusunnya. Apotek dan 24. Sempat merasa kalau apotek itu salah satu perizinan paling ribet, tapi ketika berbincang dengan seorang bapak, wah ternyata proses perizinan apotek itu relatif mudah. Membuka Apotek itu Gampang! Kadang-kadang malah lucu, lho?!


Lalu 24, yah kalau dihitung-hitung, menjelang 24 taon mejeng di hamparan bumi ini. Mampir di beberapa daerah di nusantara, singgah dalam hidup beberapa orang, menyimpan wajah beberapa orang dalam lubuk hati, dan sekian pengalaman di sela-sela menghirup nafas.


Sedang mencerna vitamin baru, dari Kazuo Murakami lewat bukunya the Divine Code apa gitu judulnya... Mencoba mengaktifkan DNA kegemilangan. Bertahan mencoba mengambil nafas di sela-sela hempasan badai. Semoga tidak menjadi Indonesian Idiot.


Beberapa hari lagi rencana mau ke Paris menghadiri penggenapan hidup dua orang kawan. Reuni lagi...


Lalu kapankah fajar kan datang (Izzatul Islam)