14 Maret 2010

Pelangi Kehidupan

Di bukunya Sing Mind Set, John Naisbit menulis bahwa segala sesuatu selalu jadi lebih baik. Saya sangat setuju sekali. Aneh sekali orang yang bilang keadaan begini-gini aja atau malah enakan jaman dulu. Jika kita melihat secara holistik, segala sesuatu memang selalu jadi lebih baik. Begitulah kira-kira.




Setelah melalui proses yang begitu rupa, SMK Farmasi Bima Nusantara akhirnya diresmikan pada tanggal 23 Februari 2010. Sayang pada hari tersebut, bupati berhalangan hadir jadinya yang datang papati karena harus menghadiri acara dengan Bappenas.


Kehadiran seorang aleg DPRD Karawang dapat menyemangati dan membesarkan hati kami, orang tua maupun para siswa. Tampak dari applaus meriah yang muncul saat beliau menyinggung tentang perkembangan pendidikan di Karawang serta bagaimana apresiasinya pada sekolah yang menjadi pelopor pendidikan farmasi di Karawang ini.


Ada pula sambutan kepala sekolah yang mengingatkan tentang pendidikan yang merupakan penunjuk jalan serta bekal di masa depan. Yang tak kalah apik adalah penampilan dari para siswa yang menunjukkan bahwa 'SMK Farmasi's got talent'. Baik penampilan pidato, paskibra, paduan suara serta tari cukup mengesankan meski sempat ada insiden mati sound saat pementasan jaipong.

Esoknya satu halaman koran Pasundan Ekspres (setelah sebelumnya memuat tulisan saya tentang antibiotik) mengulas tentang acara peresmian (ada foto saya juga separuh badan). Selain memuat foto-foto acara, ada juga ulasan tentang pendirian sekolah ini. 


Menjelang makan siang, berpapasan dengan seorang wartawan yang ternyata menjadikan blog saya sebagai referensi bahan berita. Saya hanya nyengir sambil bertanya-tanya tahukah dia bahwa orang yang menulis blog itu sedang berdiri di sebelahnya?
Tapi hidup memang selalu penuh warna. Dalam dua hari itu ada dua kabar duka, satu kawan saat sama berjuang dalam upaya pembinaan anak-anak sekolah, satu lagi kawan satu kelas semasa SMA. Rasanya belum lama ketika beliau masih saling berkomentar di album foto merencanakan reuni. Pelangi kehidupan nampaknya mungkin tak hanya tersusun dari merah, kuning, hijau tapi ada juga hitam, putih dan abu-abu. Seperti dua hari kemarin ketika dua hari berturut-turut menjenguk yang sakit di rumah sakit. Sakit memang tak mengenal usia.