31 Desember 2008

Masa Kritis dalam Hidup


Let me tell you something you already know.

The world ain’t all sunshine and rainbows. It is a very mean and nasty place and it will beat you to your knees and keep you there permanently if you let it. You, me, or nobody is gonna hit as hard as life.

But it ain’t how hard you hit; it’s about how hard you can get hit, and keep moving forward. How much you can take, and keep moving forward. That’s how winning is done.

Now, if you know what you’re worth, then go out and get what you’re worth.

But you gotta be willing to take the hit, and not pointing fingers saying you ain’t where you are because of him, or her, or anybody. Cowards do that and that ain’t you. You’re better than that!

(a memorable scene in “Rocky Balboa”)


Ada masa-masa dalam hidup dimana kita hanya perlu bertahan dari segenap ombak menerjang-nerjang. Cukup terus bangkit ketika terjatuh berulang kali. Sekedar terus tersenyum ketika hati begitu perih. Just hold on, badai pasti berlalu. Seperti yang terasa setahun lalu, saat semua terasa begitu berat.


Kini, ada tantangan baru yang membutuhkan keahlian dan pengalaman yang belum pernah didapatkan. Skenario hidup yang jawabannya seakan tersembunyi di tumpukan jerami. I never face this situation before. Risky, but it will be worthed. Setiap aral melintang adalah anak tangga menuju peningkatan kualitas diri.


10 Desember 2008

Di Tepi Sungai Melaka

Apakah ia telah menemukan sungai kehidupannya?
Apakah sungai itu masih menanti bahtera jiwanya?
Sungai itu aku, sungai itu dia.

(Tepi Sungai Melaka, 29 November 2008)

The Young Man and The Ship



"Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!"
Andrea Hirata_Edensor

Mengapa manusia melakukan perjalanan ke tempat yang jauh, tempat yang belum pernah didatangi, meninggalkan keluarga, kerabat dan kawan? Ada sebuah ungkapan bijak, seorang manusia pergi menjelajahi dunia, lalu kembali ke rumah untuk menemukan apa yang ia cari. Ternyata apa yang ia cari sampai ke ujung dunia ada di rumahnya sendiri. Lalu untuk apa ia pergi mengelana ke negeri-negeri asing? Mengenali hikmah kehidupan. Mungkin itu jawabannya.


27 November 2008

Fajar Ramadhitya Putera at Puterajaya


FYI, Puterajaya is Malaysia's new Government administrative centre. While Kuala Lumpur will remain as the country’s capital city as well as premiere financial and commercial centre, Putrajaya will play the role of the new Federal Government Administrative Center (Perbadanan Putrajaya).

Indonesia's government administrative centre should be moving too. Jakarta is too crowded, how about Karawang? Karawang is relatively near Jakarta and Bandung, so ideal to live.

26 November 2008

Pharmacist 2.0, Are We There Yet?

If the era of web 2.0 is now, then when is the time for pharmacist 2.0?
Back in old days, once upon a time, pharmacist were merely product oriented, after all, uncle Frederick indeed separated pharmacy and medicine in a certain manner that pharmacist should focus on drug while doctor focus on patient.
Hundred years than, the profession of pharmacist began to cease to exist, to save the day, pharmacist began to change their paradigm of service. That's how pharmaceutical care was born.
At present, the issue of pharmaceutical care is still unable to be implemented properly in pharmacy service, since a lot of obstacles still in the way.
(boro-boro rek pharmaceutical care, NPNS wae teu acan janten, Beuh)


19 November 2008

Tulisan Saya Ada di Sini

Tulisan saya ada di sini. Tapi tidak ada nama saya di sana. Kenapa ya?


12 November 2008

Mungkin Inilah yang Terindah

Situs

Hidup ini sejatinya memang pilihan. Terkadang pilihan itu tidak bisa di-undo, tapi tetap bisa dihadapi dengan tabah. Ketika pilihan itu tidak bisa terelakkan, tetap bisa diambil hikmahnya. Kadang pilihan itu datang tak terduga, mendesak sebuah keputusan dalam waktu singkat.

Mungkin ini memang kesempatan sekali seumur hidup... Bukankah memang pernah punya cita-cita jadi pengajar .. Mendapat tawaran mengajar farmasi di negara tetangga rasanya bukan opsi yang jelek untuk ukuran pribadi. Apalagi secara kertas gajinya 4x lipat dari kerjaan sekarang sebagai APA. Dan akan ada peluang lebih besar ke depannya. Tapi kalau ditinggalin, mungkin akan merasa melankolis tiap kali lewat apotek itu; I mean, i made the pharmacy exist in the first place. I never thought that I will be a Pharmacist, No More.


Tapi bukankah Farmasi adalah pengabdian untuk kemanusiaan?


05 November 2008

Pharmacy, I Just Wanna Say I Love U

It began when i red a posting in here, which then brought me to here. The posting touches me uniquely so that i thought that this would be a useful input in my almamater mailing list. The respond arose unexpectedly, nearly 50 replies in one day. But it leads to a better conditions. Thank you Mia for posting the article, since it has caused a collateral benefit.

I am a pharmacist and i am trying to be a good one. There are other people like me, they could be a pharmacist too or other profession. One thing for sure, one who love it's job, usually the one could achieve the best of it's work. Pharmacy, I just wanna say i love u.

(beu, lama nian tak nulis dalam bahasa Inggris, kaku jadinya)


02 November 2008

Malam Penghargaan Kalbe Science Awards

Jumat 31 Oktober kemarin saya diundang ke malam penghargaan Kalbe Science Awards (KSA) di Hotel Four Season. Acaranya dipandu oleh Ferdi Hasan dan dimeriahkan beberapa artis seperti Batavia Dancer, Dian HP, Eka Deli dan lainnya. Sempat juga melihat rekan-rekan wartawan seperti dari Metro TV, SCTV, Kompas dan lainnya. Rupanya banyak tokoh penting dunia farmasi yang hadir di acara itu, jajaran petinggi Kalbe dan anak perusahaannya seperti Bintang Tujuh, pejabat Ristek, pengurus ISFI dan finalis serta dewan juri KSA (kalau tidak salah lihat juga rasanya ada dari GP Farmasi).

Untuk bidang obat-obatan, acara ini baru pertama kali diselenggarakan. Sebelumnya Ristek juga telah menjalin kerja sama serupa seperti dengan Telkom dan Medco. Senang juga rasanya (selain bisa makan-makan di ballroom hotel) bisa menyaksikan ajang bergengsi para ilmuwan kesehatan (kapan peneliti Indonesia bisa meraih nobel?), duduk satu ruangan dengan tokoh-tokoh penting dunia farmasi, juga dapat bingkisan yang diantaranya majalah CDK terbaru. Cuman lucu aja dapet bingkisan obat-obatan dari Kalbe (bisa dijual lagi nih di apotek). Sebenarnya ada juga door prize Blackberry Bold yang dimenangkan seorang ibu dari Rumah Sakit Medistra.


Yang Muda Yang Meneliti

Penghargaannya sendiri terbagi menjadi dua kategori, Best Research dan Young Scientist. Diantara finalis-finalis KSA, rata-rata memang masih tampak muda. Sementara seorang alumni Groningen, Heni Rachmawati dari Sekolah Farmasi ITB, memenangkan Young Scientist, Best Research diraih oleh Sunu Budhi Rahardjo dari RS Jantung Harapan Kita. Juara II dan III Best Research diraih oleh Maggy Thenawidjaja Suhartono dan Khie Khiong, masing-masing berasal dari IPB dan Universitas Maranatha.

Pada sambutannya di awal acara, dr Boen sempat menyinggung harapannya tentang kebangkitan penelitian di Indonesia. Dipaparkan juga bagaimana perbandingan anggaran riset di beberapa negara. Kita dapat berharap banyak dengan diberlakukannya 20% anggaran pendidikan (termasuk untuk riset) sehingga dapat menuju riset yang aplikatif, dan bukan hanya berhenti pada tataran “ingin tahu”.


Kalbe Keren Juga

Meski saya tidak bekerja di Kalbe, secara pribadi saya memberi apresiasi untuk Kalbe, secara sepak terjangnya terbilang bersih. Teringat dulu bagaimana dosen farmakoekonomi saya mengulas tentang Kalbe, seperti diulas di SWA, Kalbe adalah the best and the brightest di bidang farmasi Indonesia.

Menjelang pulang, saya juga bertatap muka langsung dengan sejawat blogger di apoteker online. Setelah berkenalan dan berinteraksi di dunia maya lewat blog, ketemu juga di dunia nyata. Ngobrol sama nyang ngurusin portal Kalbe, ternyata portal Kalbe, google page ranknya terbilang tinggi.

Hmm Kalbe Science Awards, jadi berharap tahun depan diundang lagi (makan-makan lagi :D)

Sebenarnya saya sempat browsing mencari liputan acara ini, tapi cuma dapet di Kompas.


Update :

Simak juga cerita seorang finalis KSA di sini

25 Oktober 2008

Minggu-minggu Kemarin itu ...


Pff, rasanya capek sekali minggu-minggu ini. Bolak-balik ke Paris (van Java), reuni SMA 1 Karawang, bermotor ria selama satu setengah jam ke perbatasan Karawang-Subang, begadang ngeberesin data apotek, ya ampyuuun.

Ke Paris (van Java) sore-sore, lama nungguin jemputan di Long River (Leuwipanjang). Akhirnya ngobrol kemana-mana. Minggunya reuni, Ternyata Bpk ini alumni juga, dan Ibu anu ternyata alumni juga. Ketemu ”M” hah, kembang sekolah itu?Ada juga wajah-wajah yang tak kunjung saya ingat. Ketemu pak arta, masa langsung ditembak pertanyaan “sudah punya berapa?” hihihi… Setelah 7 tahun banyak yang berubah. Cerita-cerita sama guru SMA dulu. Menurut penuturan beliau, di Garut, banyak yang lebih suka langsung ke apotek tanpa ke dokter karena menganggap lebih murah.



Trus menempuh perjalanan 1 setengah jam ke acara Nikahannya tmen SMA. Wajahnya nyaris tak berubah, selain agak kurus. Yang agak aneh adalah tabiatny, dulu ia biang tawa, sekarang tampaknya banyak terdiam dan serius, hanya berkata sepatah-sepatah. Entah, saya hanya mengira dinamika hiduplah yang membuat hal itu.

Hhhh, capek bener rasanya, lebih banyak capek secara psikis.
Tapi tampaknya minggu-minggu ke depan akan lebih menguras tenaga.


Ketika jiwa ini menggelora, meledak-ledak. Menelan lebih banyak dari kemampuan, menantang bahaya menggoda realitas. Mengguncangkan kemapanan. Yes, we are so young now.

22 Oktober 2008

Iya, Gua yang Salah

sekali waktu rasanya pernah melakukan kesalahan konyol dalam hidup

kesalahan yang membuat kita bergumam “kok bisa ya saya begitu?”

kesalahan yang membuat keluarga mengelus dada

kesalahan yang membuat teman-teman kita geleng-geleng kepala

hal-hal yang sepertinya tidak mesti terjadi

paling tidak saya mencatat beberapa momen seperti itu

...-

saat nyaris tenggelam di kolam renang

saat jatuh tercebur di selokan

saat telat ujian karena mendahulukan tugas makalah

dan beberapa momen lain saat saya melakukan kesalahan konyol

dan seperti saat sekarang

...

21 Oktober 2008

Ada Asisten Apotekernya?


ada yang datang konsultasi, kulitnya berbintik-bintik merah, tidak gatal, Tanya obat.

“Ada Asisten Apotekernya?” tanyanya.

”Ehm, saya apotekernya”. Jawab saya.

“Ooh iya… “sahutnya

Saya : (yah Cuma di-iyah-in doang?)


Bahkan Zat Perasa pun Berbahaya?

“Mas ada obat untuk kembung, dan mual-mual?”


(Saya pun menunjukkan obat yang dimaksud)


(setelah memperhatikan kemasannya) ”Ini ada rasa peppermint, zat perasa ini kan berbahaya, dijual juga di apotek”.


Sambil tersenyum saya menjelaskan bahwa ada pengaturan kadarnya sehingga tidak berbahaya jika tidak berlebihan.


Rasanya ada kecenderungan sikap antipati
terhadap zat kimia, padahal yang perlu diperhatikan adalah cara penggunaannya, bukan zatnya an sich.
Karena dipergunakan secara serampangan lah, obat-obat kimia itu menimbulkan banyak masalah.


19 Oktober 2008

Obat Keras Tanpa Resep, Kasih Daah

Pasien : Mas, ada Combxxxxxx?

Saya : Mau yang tablet atau cairan?

Pasien : Tablet … eh atau kapsul ya?

Saya : (menunjukkan obat yang dimaksud)

Pasien : Oh iya yang ini. Trus sama xxxmaag tabletnya ya.

Saya : Oh, itu obat resep bu.

Pasien : Hah, resep? Masa, di apotek lain boleh loh.

Saya : (tersenyum)

Mungkin selama ini masyarakat jadi bingung, karena bisa beli satu obat (daftar G) dengan bebas di satu apotek sementara di apotek lain mesti pake resep. Mengapa ya ini bisa terjadi? Bingung bingung ku memikirnya.

Atau mungkin untuk obat keras harus ditegaskan (kembali) NPNS aka No Prescription, Not Sell.

Pharmacist, Underpay?

Lontaran saya tentang kualifikasi farmasis di sebuah milis direspon di sini. Sebenarnya poinnya agak sedikit berbeda dengan yang saya maksudkan, tapi as usual postingannya tetap mencerahkan (for me as a pharmacist). Satu hal penting adalah persepsi kita bisa berbeda tentang profesi kita sendiri, lucu juga jika kita menganggap diri kita begini, tapi pihak lain menganggap kita begitu. Bukan cuma di Indonesia, tapi juga di luar sana.




15 Oktober 2008

Kode Produksi, Buat Apa?

Kemarin sore tadi seorang perwakilan dari sebuah perusahaan farmasi nasional datang ke apotek. Beliau hendak mensurvei dan sekaligus menarik sebuah produk pabriknya dengan nomor batch tertentu, namun beliau tidak menjelaskan alasan penarikannya ketika ditanya.

Kira-kira seperti inilah fungsi kode produksi pada produk obat dan makanan. Kode ini berfungsi sebagai satu kesatuan dalam fungsi penjaminan mutu. Jika ada sesuatu, kode produksi ini berfungsi sebagai identitas suatu produk.

Untuk diketahui, dalam proses produksi di pabrik, makanan atau obat harus melalui serangkaian tahapan standar yang dirancang sedemikian rupa dengan berbagai aspeknya. Salah satu aspek penting dalam rangkaian produksi tersebut adalah kode produksi, atau dalam industri farmasi lebih dikenal dengan nomor batch dan lot.. Nomor ini mewakili identitas suatu tahapan produksi.


Lihat lebih lanjut tentang kegunaan lain dari kode produksi.


Selain bapak itu, kemarin sore juga ada caleg ke apotek, dari partai Payung. Beli FG sama SP Troches. “Pilih saya ya”. Kata dia. Hihihi…84 x


13 Oktober 2008

Berperang Dengan Bakteri

Meski bakteri patogen jumlahnya hanya sepersekian dari keseluruhan bakteri, keberadaannya cukup bisa membuat hidup kita tidak terlalu nyaman. Sudah lama manusia mengembangkan berbagai cara untuk melawan bakteri patogen. Tapi seiring itu pula, bakteri mengalami perubahan demi perubahan yang senantiasa memaksa untuk terus melakukan inovasi dalam peperangan panjang ini.

Saat ini bakteri bahkan menjadi semakin sakti, dan perlahan menjelma menjadi ancaman yang perlu segera disikapi. Apalagi ketika ternyata bakteri bisa bermutasi menjadi semakin ganas ketika dibawa ke luar angkasa (berita dari Kompas). Tapi Barry J Marshall malah dianugerahi nobel karena meminum bakteri.

Ternyata kehebatan manusia pun bisa runtuh hanya oleh mahluk kecil seperti bakteri. Lalu nikmat apa lagi yang mesti didustakan?


03 Oktober 2008

Memoar Lebaran 1429 H

Malam Takbiran
Metro TV menayangkan Today's Dialogue tentang Khilafah dan Demokrasi. Panelisnya M Ismail Yusanto, dikeroyok Moqshit Ghazali dari JIL dan seorang dosen Paramadina yang saya lupa namanya. Berkali-kali tampak sekali kedua panelis lain menyudutkan Pak Ismail Yusanto, tapi senantiasa dapat dibalas dengan jawaban yang elegan dan cerdas. Dialognya jadi tambah menarik untuk disimak segmen demi segmen. Mmm, Khilafah, sebuah utopiakah?

Hari Lebaran
Bertaburan ucapan selamat Idul Fitri via SMS. Mulai yang dikirim jam 7 malam sampainya jam 2 malam, sampai yang baru nongol sore menjelang malam hari pertama. Ga tau kenapa, belakangan SMS itu sering ada buntutnya, dari 'nama pengirim dan keluarga'. '... dan keluarga', berasa gimana gitu...

“Lebaran itu... Kita semua bersih lagi. Mulai dari angka 0 ya.”

Skenario hidup memang kadang tak terduga. Tak terpikir dalam benak untuk kembali ke mesjid itu. Sebuah mesjid dekat terminal Cikarang, saat i'tikaf di selasar mesjid dan terlelap bersama anak-anak jalanan lewat tengah malam. Cuma semalam, tapi cukup membekas di catatan perjalanan hidup. Dua tahun berlalu, keadaan telah banyak berubah.

Dalam rangkaian silaturahim, KIE tetap berjalan. Hari kedua, tadinya cuma mau keliling seputar Karawang. Tapi terlontar usulan untuk wisata Ke Jatiluhur. Jadilah bermotor menuju Jatiluhur, sebuah bendungan yang dibangun pada sungai Citarum di daerah Kab. Purwakarta


29 September 2008

Catatan Akhir Ramadlan 1429 H

Statistik Ramadlan 1429 H

Telat Sahur : 1 kali
Buka di Jalan : 2 kali
Buka di Rumah : 2 kali
Buka Bareng : 5 kali
Tarawih : … ya gitu deh…
Tilawah : Mendekati 1 juz per hari
Sedekah : Lumayan
I'tikaf : 1 malam

Ramadlan kali ini harus diakui berbeda sekali dengan tahun-tahun kemarin.

Hari Pertama Shaum, Iftar di Diskotik

Hidup memang absurd, terkadang lucu ironis. Di tempat yang biasanya terdengar hingar bingar dugem, ada ceramah agama disampaikan.
Ramadlan tahun ini, pengalaman nambah satu lagi, buka puasa di diskotik

Akhir Minggu Pertama Ramadlan. Baru kesempatan buka di rumah. Sok sibuk banget ya?

Pertengahan Ramadlan, sebuah kabar datang menyesakkan dan memicu air mata

Akhirnya, selalu muncul sebuah tekad. Resolusi Ramadlan.
Semoga menjadi lebih terkendali

Kecelakaan di Depan Apotek

Sabtu kemarin, kepadatan arus mudik yang melintasi Karawang mulai meningkat. Seperti di sekitar apotek, beragam kendaraan melintas dengan kecepatan tinggi.

Sore itu, Tersenggol kendaraan lain, dua orang pemudik terjatuh dari motor. Yang satu hanya mendapat luka ringan, sementara seorang lagi cukup parah karena tangannya sempat dua kali terlindas kendaraaan. Sementara menunggu ambulans, berulang-ulang ia merintih kesakitan. Kami sempat berupaya menghubungi dua rumah sakit terdekat, tapi entah kenapa sulit tersambung. Akhirnya petugas DLLAJ berhasil menghubungi ambulans dan membawa korban ke RSUD Karawang.

22 Agustus 2008

Kesedihan Seorang Farmasis

Aduh, sedih sekali baca komen di salah satu blog, bahasannya ttg penggunaan misoprostol untuk aborsi, padahal itu obat tukak lambung.

Berikut ini kutipannya :

• brur….
kalo positif hamil kurang dari 2 bulan coba aja
pake obat golongan mxxxl 200mg. merek dagangnya cxxxc or gxxxl.
cara pakai :
1. sebelum minum obat sebaiknya makan dulu, jangan
terlalu kenyang
2. minum obat ketika mau tidur
3. 2 tab dixxx dan 2 tab dixxx
4. minum pakai air hangat
5. untuk pereda nyeri minum analgesik golongan apa aja
cukup 1 tab. cth xxx tab 500mg
6. setelah darah haid keluar, minum antibiotik golongan
xxx3 x 1 selama 3 hari.harus habis
perhatian :
jangan lakukan ini pada umur kehamilan lebih dari 3 bulan
dan jangan lakukan proses ini pada wanita yang pernah menggunakan obat golongan ini sebelumnya. kasihan kan cewe kita kalo sampe ga bisa hamil lagi…

ih … serem …

• anita Says:
Nopember 29th, 2007 at 12:49 pm
Niceman….gmn caranya dapetin obat begituan? apakah ada contact personnya ato ada jual di apotik2 terdekat, tolong donk karena gw sdh telat 1 Bln nih…

aduh ….
datang aja ke dokter kandungan
pasti ada jalan terbaik untuk kamu ….

• one_people Says:
Desember 2nd, 2007 at 2:30 am
bukanya tinggal bikin resep2 an dokter trus cari apotek yg ga begitu laku??kan apotek juga butuh duit?

coba aja sendiri …

• niceman Says:
Desember 8th, 2007 at 8:22 pm
gw cuma mau bantu orng yg bner2 lg ksusahan..ga da niatan gw bwt jadiin orang nggap enteng kslahan yg dah lw2 pada lakuin…mmang pilihan datang k dokter kandungan lebih baek,tapi tarifny itu bikin nambah pusing lagi..bisa2 lakuin sgala cara bwt cari duitny.

“obat itu bs lw dapetin di apotik2 mana aja,memang lebih mudah kalo pake resep dokter.tapi kalo susah dapetin resepnya..lw cari aja xxx or yang merek terbaru xxx yang rata2 apotik belum bgtu mengenal efek obat itu bs bwt gugurin kandungan.”

20 Agustus 2008

Kisah tentang Obat Kuat

Meski telah ditarik dari peredaran namun Blue Moon masih saja dicari. Selain itu, produk serupa, Jagase yang sedang marak diiklankan pun relatif cukup banyak dicari. Hmm, tapi kisah2 terkait produk seperti itu ada juga kurang menyenangkan seperti ini...

Siang itu, seorang karyawati apotek mengadu. Bahwa ada seorang bapak yang melakukan perilaku kurang terpuji. Awalnya, Bapak itu berniat membeli obat untuk menambah vitalitas pria, Irex. Karena tidak tersedia di apotek kami, si Bapak ditawari produk lain, Jagase, yang sedang marak diiklankan di media (beberapa waktu lalu, seorang bapak pernah datang ke apotek, membawa secarik robekan koran yang memuat produk tersebut).

Kembali ke si Bapak tadi, beliau setuju dengan produk alternatif yang ditawarkan. Di luar dugaan, bapak itu meminum obat tersebut saat itu juga (padahal seharusnya diminum menjelang melakukan hubungan). Selain itu, dengan tidak sopan bapak itu memaksa masuk melewati pintu khusus pegawai apotek, mendekati karyawati tadi. Karena khawatir, karyawati tadi bergegas ke belakang memanggil karyawan pijat refleksi yang memang bersebelahan dengan apotek. Mungkin ketakutan, bapak itu pun pergi setelah menuliskan nomor teleponnya di secarik kertas.

What the ... ???

Menurut karyawati apotek, Bapak itu mengenakan pakaian dinas di balik jaketnya, jadi dapat diasumsikan dia adalah seorang pegawai negeri.

11 Agustus 2008

Memaknai Sebelum Cahaya

Ada sebuah pemaknaan menarik tentang lagu ini yang saya dapat dari sebuah milis.

Bait pertama lagu ini menunjukkan kalau
Allah selalu mengawasi kita, Melihat kita yang sedang tidur
(Ku teringat hati yang bertabur mimpi)

tiba-tiba terbangun... kita pergi untuk ambil air wudhu maka mengapa disana dituliskan "Kemana kau pergi cinta"....

kemudian kita menegakkan sholat malam, dalam kesunyian
(Perjalanan sunyi yang kautempuh sendiri)

sendiri ketika semua orang tengah terlelap ketika dingin sangat menusuk di tulang,
ketika mata masih terkantuk-kantuk.
Siapa yang sanggup untuk menjalankannya? ?
(Kuatkanlah hati cinta)
Butuh kekuatan hati untuk melaksanakan raka'at demi raka'at,

Bait kedua mengingatkan bahwa kita tidak sendiri dalam menjalankan sholat Lail,
lihatlah ada embun pagi yang selalu menemani kita hingga fajar muncul dari ufuk timur
(Ingatkan engkau kepada embun pagi bersahaja, Yang menemanimu sebelum cahaya)

dan rasakanlah sepoi-sepoi angin di sepertiga malam, yang dengan sangat lembut membelai wajah kita.
(Ingatkan engkau kepada angin yang berhembus mesra....Yang kan membelaimu cinta)

Bait ketiga menerangkan
siapa yang punya tekad kuat tersebut?
untuk menegakkan sholat malam setiap hari,setiap malam.
Dia adalah orang-orang yang selalu berpegang teguh pada janjinya.
(Kekuatan hati yang berpegang janji)

Kesendirian dan Teman


Di sebuah situs yang saya lupa namanya, Noe sendiri memaparkan maksud lagu itu.
"Lagu itu bercerita tentang seseorang yang membutuhkan teman dan tidak ada yang bisa menemani. Tapi, jangan lupa, bukan hanya manusia yang bisa jadi teman. Alam, embun, angin, dan Tuhan bisa jadi teman kita yang paling setia,” papar Noe.

Diterangkan juga latar belakang pemilihan model tuna rungu Amanda yang pernah tampil di iklan sebuah operator seluler. "Klip itu ingin menunjukkan embun pagi yang bicara dan angin yang berembus mesra. Semua berbicara tentang bahasa tubuh. Siapa lagi yang punya kemampuan untuk mengungkapkannya, kalau bukan Amanda yang memiliki kelebihan tidak bisa mendengar kebisingan dunia,” terang putra budayawan Emha Ainun Nadjib ini dengan puitis.

genggamlah tangan ku, cinta
Ku tak akan pergi,
meninggalkan mu sendiri,
temani hati mu cinta

Teman dalam wujud manusia bisa berubah. Namun teman dalam wujud seperti yang digambarkan lagu itu tentu lebih kekal dan hakiki. Menarik juga membaca bagaimana sebuah ke'tidak bisa'an dimaknai sebagai sebuah kelebihan.

Sekarang tinggal satu hal, yang belum saya mengerti. Apa bagusnya sebuah bohlam bekas yang diisi air?

Fajar Ramadhitya P
~yang ingin terjaga sebelum cahaya~

07 Agustus 2008

Kisah-kisah dari Apotek

Di sekitar Apotek sering ada tawuran, anak-anak SMA yang kelebihan energi dan tak tahu cara menyalurkannya dengan cara yang produktif, bermakna dan bermanfaat. Seminggu ini aja ada tiga kali kejadian. Pernah sekali ada yang datang ke apotek karena terluka di kepalanya. Waduh, mau jadi apa kota ini?


05 Agustus 2008

Obat Murah Tidak Selalu Dicari

Suatu ketika seorang ayah datang bersama putranya ke apotek. Menanyakan tentang obat untuk penyakit kulitnya. Oho, rupanya hendak melakukan UPDS. Setelah diberi penjelasan dan saran mengenai obat untuk penyakitnya itu, kami memberinya dua pilihan, satu salep generik buatan pabrik ..., dan satu produk bermerek dari pabrik yang sekarang lagi ngadain program penghargaan ilmiah. Di luar dugaan saya, beliau memilih produk yang lebih mahal.


Dalam hati saya berfikir, mungkin memang tidak semua orang mencari sesuatu yang lebih murah untuk barang dengan kualitas yang serupa. Karena ada semacam faktor psikologis yang terpenuhi ketika membeli sebuah barang bermerek, bukan begitu?


Di kali yang lain, sepasang suami istri datang mencari obat sakit gigi, kami menawarkan dua produk dengan harga yang berbeda. Pasien kembali memilih obat yang lebih mahal.


31 Juli 2008

Menemukan Antibiotik dari Zat Pewarna

Gerhard Domagk (1895-1964)


Siapa menyangka bahwa obat antibakteri pertama di dunia ternyata berasal dari senyawa yang mulanya digunakan sebagai zat pewarna? Pada tahun 1932, Gerhard Domagk menemukan bahwa sebuah zat pewarna merah ternyata mampu melindungi tikus dan kelinci terhadap dosis letal stafilokokus. Zat tersebut adalah Prontosil yang merupakan turunan dari sulfanilamid (p-aminobenzenesulphonamide) yang telah berhasil disintesis oleh seorang ahli kimia, Paul Gelmo pada 1908. Royston M Roberts dalam bukunya Serendipity memasukkan kisah penemuan sulfanamid sebagai salah satu ketidaksengajaan dalam penemuan bidang sains.

Antibakteri Pertama

Setelah Domagk menemukan efek antibakteri Prontosil, Jacques dan Thérèse Trefouel dari French Pasteur Institute menemukan fakta bahwa terdapat beberapa senyawa yang mirip dengan Prontosil dan memiliki efek antibakteri yang sama. Senyawa-senyawa ini mengandung struktur sulfonamid yang sama.

Diketahui kemudian ternyata Prontosil dimetabolisme di dalam tubuh menjadi sulfanilamid (para-aminophenylsulfonamide), sebuah molekul yang lebih sederhana dan tak berwarna. Ternyata molekul Prontosil terdiri dari dua bagian, triaminobenzen, yang memberi warna merah, dan p-aminobenzen sulfonamid, yang kemudian dikenal dengan nama sulfanilamid, yang merupakan komponen aktif yang memiliki efek terapeutik.

Penggunaan obat sulfa sangat pesat pada masa Perang Dunia kedua. Pada saat itu, setiap prajurit Amerika dilengkapi kotak P3K yang berisi bubuk sulfa dan perban untuk merawat luka. Mereka diajari untuk menaburkan bubuk sulfa segera pada setiap luka terbuka untuk mencegah infeksi. Seperti diungkap Domagk pada pidato Nobelnya, tentara Amerika kehilangan 8,25 % dari prajurit yang terluka hingga meninggal dunia pada Perang Dunia pertama. Setelah sulfonamid digunakan pada Perang Dunia kedua, hanya 4,5 % yang meninggal akibat luka. Kisah sukses sulfonamid antara lain dalam perannya melawan meningitis epidemica, hasil penelitian menunjukkan bahwa 90-95% pasien yang menderita meningitis epidemica dapat pulih dengan pemberian oral sulfonamid. Pada tentara Amerika, jumlah kasus fatal prajurit yang menderita meningitis epidemica turun dari 39,2 % pada Perang Dunia pertama menjadi 3% pada Perang Dunia kedua karena peran sulfonamid.

Prontosil lebih dikenal oleh publik ketika pada tanggal 28 Desember 1936, putera presiden Roosevelt; Franklin Jr sedang menderita sakit radang tenggorokan akibat infeksi Streptococcus haemolyticus. George Loring Tobey Jr., seorang dokter spesialis THT kemudian memberinya injeksi Prontosil. Kondisi Franklin Jr kemudian berangsur-angsur membaik.

Pengembangan Prontosil membuka era baru dalam pengobatan kemoterapi. Obat antibiotik golongan sulfa merupakan golongan antibiotik yang pertama ditemukan. Seperti diulas di pubs.acs.org, senyawa Prontosil sebenarnya adalah sulfamidochrysoidine, yang dinamai Prontosil Rubrum, karena warna merahnya. Senyawa ini pertama disintesis oleh Paul Gelmo dan patennya berakhir sebelum penemuan Domagk, sehingga ketika itu banyak pabrik farmasi berlomba-lomba memproduksi obat sulfa karena patennya telah berakhir. Diperkirakan lebih dari 5,000 turunan senyawa dihasilkan namun hanya sekitar 20 senyawa yang memiliki nilai medis. Misalnya sulfapiridin, untuk mengobati pneumonia; sulfatiazol, digunakan untuk pneumonia dan infeksi stafilokokus; sulfadiazin, untuk mengobati infeksi pneumonokokus dan streptokokus, dan sulfaguanidin untuk mengobati disentri.

Dilarang Menerima Nobel

Domagk memperoleh gelar dokter dari University of Kiel pada 1921. Setelah mengajar di Universities of Greifswald (1924) dan Munich (1925), ia menjadi direktur I.G. Farbenindustrie (Bayer) Laboratory for Experimental Pathology and Bacteriology, Wuppertal-Elberfeld. Terinspirasi oleh ide Paul Ehrlich, ia mulai menguji zat pewarna yang baru dikembangkan untuk efek melawan infeksi. Ia menemukan efek antibakteri dari salah satu zat pewarna yang diuji. Zat tersebut, Prontosil, kemudian sukses pada pengujian klinis untuk infeksi streptokokus pada manusia. Domagk menggunakannya pada puterinya sendiri ketika puterinya terkena infeksi streptokokus.

Pada 1939 Panitia Nobel menganugerahinya Nobel Kedokteran untuk penemuannya. Domagk tidak menerima penghargaan tersebut karena tekanan Nazi (Pihak Nazi marah karena pada tahun 1935, seorang pengkritik Nazi, Carl von Ossietzky memenangkan Nobel Perdamaian. Karena itu, mereka melarang seorang Jerman untuk menerima hadiah Nobel), dan baru pada tahun 1947 Domagk dapat menerima medali dan diploma Nobelnya. Demikian seperti diterangkan di nobelprize.org.

Domagk dilahirkan di Lagow, Brandenburg pada 30 Oktober 1895. Domagk belajar kedokteran di University of Kiel, tapi kemudian terlibat di Perang Dunia pertama. Setelah perang, ia menyelesaikan studinya dan bekerja di University of Greifswald. Pada tahun 1925, ia menikahi Gertrud Strübe dan dikaruniai tiga putera dan seorang puteri. Domagk meninggal pada 24 April 1964 di Burgberg.

Penemuan efek antibakteri sulfonamid bukanlah satu-satunya kontribusi Domagk pada perkembangan kemoterapi. Ia juga menemukan nilai terapeutik dari basa ammonium kuarterner. Selain itu ia berperan dalam masalah kemoterapi TBC dan turut mengembangkan tiosemikarbazon (Conteben) dan isonicotinic acid hydrazide (Neoteben). Domagk percaya bahwa tujuan puncak dari kemoterapi adalah untuk mengobati dan mengontrol karsinoma dan ia yakin bahwa hal ini akan terwujud di masa depan.

26 Juli 2008

Mengenal Geologi Medis

Sehabis mengambil Surat Penugasan (SP) di Depkes, sempat mampir ke sebuah toko buku (katanya sih terbesar se-Asia Tenggara). Ada buku yang cukup menarik, tentang geologi medis. Apa itu geologi medis, berikut kutipan dari http://warmada.blogspot.com

dan http://medgeolugm.wordpress.com



Beberapa tahun terakhir telah berkembang cabang interdisipliner baru yang dikenal

dengan geologi medis (medical geology). Bidang ini mempelajari baik unsur/mineral

penyebab penyakit... misalnya asbestos (penyakit kanker paru-paru atau lebih tepatnya disebut asbestosis), penyakit gondok akibat kekurangan yodium atau yang baru-baru ini lagi naik daun yaitu penyakit akibat merkuri atau arsenik (Selain mempelajari tentang penyebab penyakit alami baik karena kekurangan atau kelebihan unsur (toxic metals), geologi medis juga mempelajari mineral-mineral yang bisa dipakai untuk meningkatkan kesehatan, misalnya lempung sebagai obat mencret. Masih ingat orangtua jaman dulu (mungkin sampai sekarang, di desa-desa) masih memakai kapur untuk campuran daun sirih. Atau waktu saya kecil sering mengisap "ampa (dalam bahasa Bali)" (semacam tanah lihat yang dibakar), rasanya gurih. Lempung yang diisap ini mungkin bisa dipakai sebagai penyerap racun.

Medical Geology adalah ilmu baru yang merupakan gabungan antara ilmu kesehatan masyarakat dengan ilmu geologi. Keberadaan cabang ilmu baru ini didasari oleh kesadaran untuk memperoleh kesehatan dan kehidupan yang lebih baik. Semua orang pada dasarnya ingin selalu sehat, untuk memperoleh kesehatan ini bisa dilakukan dengan cara penyembuhan atau kuratif, namun cara ini dinilai lebih mahal dibandingkan dengan cara prefentif. Untuk menjaga kesehatan secara prefentif maka keluarlah cabang ilmu kesehatan masyarakat yang ingin menjaga kesehatan dengan mempelajari lingkungan hidupnya. Usaha ini dipandang masih kurang karena kondisi lingkungan suatu tempat dipengaruhi sekali oleh kondisi geologi daerah tersebut. Untuk itu maka lahirlah cabang ilmu Medical Geology (Geologi Medis).

Secara definisi, geologi medis (medical geology) adalah cabang ilmu yang mempelajari hubungan suatu endemik penyakit dengan kondisi geologi daerah tersebut dilihat dari material geologi yang ada di daerah endemik tersebut.

Mengapa geologi terkait dengan kesehatan manusia dan hewan? Tentu saja pertanyaan ini akan muncul karena secara tradisional geologi lebih dikenal sebagai ilmu yang berkaitan dengan perminyakan, pertambangan bahkan bencana berupa gempa bumi. Jarang orang yang beranggapan bahwa kondisi geologi suatu daerah bisa terkait dengan keterdapatan suatu endemik penyakit.

Salah satu hal yang dipelajari di geologi adalah pembentukan batuan yang tersusun oleh mineral, sedangkan mineral tersusun oleh senyawa kimia tertentu. Dari sini bisa terlihat bahwa geologi mempelajari distribusi unsur kimia di bumi. -Sedangkan munculnya endemik penyakit bisa disebabkan karena manusia terkontaminasi atau kemasukan unsur beracun di dalam tubuhnya yang semakin lama semakin menumpuk, seperti arsenik (As), air raksa (mercury, HG), timbal (Pb) dll, atau mengalami kekurangan unsur gizi mikro seperti yodium yang bisa menyebabkan sakit gondok (goiter), kretin atau yang jika terkena pada ibu yang sedang hamil janin yang dilahirkan bisa mengalami kemunduran IQ. Unsur beracun bisa masuk ke dalam tubuh manusia dengan berbagai cara seperti termakan, terminum, terhirup pernafasan ataupun melewati kulit. Dari paparan ini jelas bahwa keterdapatan unsur gizi mikro ataupun unsur beracun dikontrol oleh material geologi yang ada di daerah yang terkena endemik penyakit.

Mengapa unsur beracun tersebut bisa terekspos dan masuk ke dalam tubuh manusia? Hal ini bisa disebabkan oleh -karena faktor alam (natural, geogenic) atau karena dipicu oleh aktivitas manusia (antrophogenic). Unsur beracun yang terdapat di dalam mineral terlarut di dalam air dan masuk ke dalam sistem air tanah atau yang terurai didalam tanah dan kemudian bisa terserap oleh akar bahkan material geologi yang berukuran halus sehingga bisa terserap lewat pernafasan.


IndoFarma Menyebarkan WORM!

Jangan kaget dulu, yang dimaksud WORM di sini bukan program nakal yang berpotensi merusak komputer anda, melainkan Warung Obat Rakyat Murah. Info lebih lanjut bisa dilihat di websitenya.

Tapi kenapa pake singkatan WORM ya? Secara istilah itu kan konotasinya negatif di dunia komputer. Tapi apalah artinya sebuah nama? Lho, nama kan sebuah do’a.


18 Juli 2008

Sebuah Dialog dengan PSA

Jadi bagaimana apakah anda setuju?

Ya begitu, jadi kami hanya meminjam nama, anda tidak perlu kerja

Ini dunia nyata, jangan terlalu terpaku pada peraturan lah

nanti tiap bulan ada sekitar 300-700 ribu lah

jangan anggap ini sebagai gaji, ente ga kerja, tapi gua bayar

yaa, tapi sepertinya beliau lebih suka kalau anda tidak datang

anda kan hanya belajar obat-obatannya kan?

memangnya anda mau stand by dengan gaji segitu?

...


Ini bukan tulisan keprihatinan, meski ditulis dengan suasana hati yang prihatin. Sesuatu yang mungkin jarang diketahui. Bahwa PSA juga tidak begitu paham seperti masyarakat pada umumnya tentang kompetensi apoteker. Mereka mengira kompetensi apoteker hanya pada ngurusi obat melulu, meracik dan sebagainya. Padahal apoteker juga belajar tentang komunikasi dengan pelanggan, manajemen, perhitungan HPP, pemasaran yang pada intinya mempersiapkan apoteker untuk mengelola apotek. Bukan hanya untuk menerima gaji tanpa kerja berarti.

...


Jadi APA? Gajinya berapa?

Sejuta ya?

Dua juta?

299 ribu


Bincang-bincang Bareng Bu Menkes Dari Karawang ke Pasundan

Dulu, Metro TV sempat menayangkan acara “Bincang-bincang Bareng Bu Menkes”. Sebuah langkah komunikasi publik yang layak diapresiasi dari sebuah instansi pemerintah. Setahu saya belum ada departemen lain yang mengambil langkah serupa, bahkan sampai melibatkan Menterinya secara langsung di garis depan. Kini acara itu tak muncul lagi, mungkin Depkes sedang sibuk menangani bertubi masalah kesehatan di negeri ini. Kita menantikan kembali pejabat yang sudi turun ke bawah untuk mengayomi. Tulisan berikut tidak berhubungan dengan tulisan sebelumnya.

Begitu cepat, hanya dalam tempo sekitar 1 bulan. Sejak “Karawang Ekspres” pertama terbit Senin 3 Maret 2008 kemudian Rabu 26 Maret, Koran tersebut terbit perdana lagi dengan lokomotif baru “Pasundan Ekspres.” Dunia bisnis memang dunia yang dinamis. Perusahaan yang lamban hanya perlu menunggu untuk ditinggalkan oleh para pesaingnya. Tapi perlu diperhatikan juga, perubahan seperti apa yang diusung. Apakah perubahan itu relevan dengan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan?

Dua tulisan yang tidak saling berhubungan satu sama lain dalam satu posting. Sebenarnya sudah lama ditulis, tapi baru diposting sekarang.


Saya Sang Lilin

dan lilin-lilin kecil

sanggupkah memberi seberkas cahaya

ada sebuah lilin kecil

berharap dapat menerangi dunia

membawa terang untuk semua

tapi nyatanya

cuma sebuah lilin

yang hanya bisa membakar diri sendiri

---------------------------------------------------

namun demikian

lilin harapan adalah lilin yang tidak boleh padam


09 Juli 2008

Daftar Buku Farmasi Best Teler

1. Menjual Ijazah Apoteker. Siapa yang mau mulai menuliskannya? Ayo, segera mulai.

2. Cara Pembuatan Obat yang Seadanya. Buku itu ada dalam kepalamu, di lubuk otakmu yang beku. Jadi ndak perlu cari di Palasari, nggak bakal ada.

3. Manajemen Apotek Tekab. Buku terlaris tahun ini dan mungkin sampai beberapa tahun lagi.

4. Obat-obat Ngga Penting. Referensi para oknum penulis resep irasional

5. Farmasi Klenik. Juga untuk praktisi pengobatan irasional, Wajib punya.

(Terinspirasi dari sebuah sajak Hasan Aspahani. Keren juga ternyata sajak-sajaknya.)


Dokter Kita Tidak Konsisten

Pada majalah Dokter Kita yang sampulnya dua pasang dokter yang sedap dipandang (istigfar mas..). Tertulis bahwa redaksi tidak menerima iklan advertorial agar tidak menyesatkan masyarakat. Nyatanya di edisi yang sama, iklan advertorial itu tercantum, satu halaman penuh pula. Nampaknya Dokter Kita tidak konsisten.

08 Juli 2008

Kebijaksanaan dan Kelembutan

Kebijaksanaan dan Kelembutan


Ketika akhirnya kita sadar takkan pernah bisa utuh tanpanya

Yang membuat senyum kita melengkung sempurna

Di tengah air mata berderai-derai

Namun ini bukan syukur syahdu semata

Ada langkah besar tengah dimulai

Menyusuri berliku jalan panjang penuh debu

Menghadapinya dengan kebijaksanaan dan kelembutan


Kelembutan dan Kebijaksanaan


Dengan kelembutan dan kebijaksanaan

Dengan itu kita melewati hari demi hari, setiap hela nafas

Setelah terhempas, terperosok, tertatih berdiri kembali

Lalu kembali berkarya di hamparan bumi

mengeja petunjuk-petunjuk Ilahi

sambil menyeka cucuran air mata

serta mengukir senyum seindah-indahnya

yang melengkapi perjalanan kita hingga sempurna

(ditulis untuk dua orang kawan yang mengucap janji suci di jalan suci)


28 Juni 2008

Pharmacist, Engineer and Manager

A pharmacist is either way similar to both engineer and manager. At a time, pharmacist’s work is entirely technical, then another time, it was all about management. This is a joke about engineer and manager.


A man is flying in a hot air balloon and realizes he is lost. He reduces height and spots a man down below. He lowers the balloon further and shouts, "Excuse me, can you tell me where I am?"

The man below said, "Yes, you're in a hot air balloon, hovering 30 feet above this field."

"You must be an engineer," said the balloonist.

"I am," replied the man. "How did you know?"

"Well," said the balloonist, "everything you have told me is technically correct, but it's of absolutely no use to anyone."

The man below said, "You must be in management."

"I am," replied the balloonist, "but how did you know?"

"Well," said the man, "you don't know where you are, or where you're going, but you expect me to be able to help. You're in the same position you were before we met, but now it's my fault."


19 Juni 2008

Arsitek Rumah Tangga


"...Pernikahan tidak semudah membalik telapak tangan. Ada banyak persiapan yang harus dijalankan untuk melangkahkan kaki ke arah sana..."

(Sambutan Ketua Panitia Romantic Day, Mei 2004)


Sebagai sebuah langkah awal, pernikahan adalah sebuah prosesi menandai dimulainya sebuah perjalanan panjang membangun peradaban. Pernikahan adalah sebuah prosesi mengenakan ”perhiasan paling indah”. Sepanjang jalan membina keluarga, akan didapatkan pengalaman tak terlupakan, kedalaman perenungan, kenangan terindah, kebermaknaan dalam hidup, serta inspirasi yang menggugah. Terangkai dalam janji setia untuk saling melindungi dan tidak menyakiti separuh dari hidup masing-masing.


Bukan Sekedar Keinginan

Kadang-kadang hanya dibutuhkan telinga untuk mendengar, mata untuk melihat, dan hati untuk menyediakan diri. Namun bagaimana akan berjalan bersama jika diri sendiri belum tahu kemana akan melangkah? Pernikahan bukan semata untuk memenuhi keinginan atau menggenapkan peta hidup. Karena keluarga dapat berperan sebagai sarana pewarisan untuk meneruskan cita-cita perjuangan.

Keluarga seperti apa yang didamba oleh seseorang yang telah melihat sejernih hati? Hidup seperti apa yang hendak dijalani berpayung keluarga yang dibangun? Masyarakat seperti apa yang hendak dibentuk melalui bangunan keluarga? Nyata sudah bahwa keluarga bukan sekedar pemenuhan keinginan.


Batu Bata Peradaban

Dengan membangun keluarga, berarti turut serta dalam upaya mewarnai dan membentuk bangunan besar peradaban. Karena itu, membangun keluarga berarti pula membangun peradaban. Diawali dengan membangun pribadi, baru diuji dengan membangun keluarga. Layaknya proyek-proyek raksasa, membangun keluarga membutuhkan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Seperti apa pribadi yang memimpin pembangunan proyek tersebut, serupa itu gambaran bangunan keluarga yang akan terwujud. Keluarga akan menjadi satuan terkecil batu bata penyusun peradaban dalam masyarakat. Keluarga yang baik adalah bahan dasar untuk menyusun peradaban yang baik. Jika itu terwujud, maka sebuah mahakarya sejarah tengah tercipta. Catatan tentang karya mereka akan ditulis dengan tinta emas dalam perkamen terbaik. Tersimpan hingga jauh lamanya menjadi saksi atas kebesaran mereka, untuk kelak disaksikan oleh anak cucunya. Mari kita berdoa.


(Kado untuk dua orang sahabat yang telah mengucap janji suci di jalan suci)


07 Juni 2008

Counting Down the Days

What happen on 7 June?

1099 - The First Crusade: The Siege of Jerusalem begins.
1494 - Spain and Portugal sign the Treaty of Tordesillas which divides the New World between the two countries.
1970 – Cafu, a Brazilian footballer, was born.
1981 - Anna Kournikova, a Russian tennis player, was born.
Three years later – I was born.
Now – I am counting down the days.




06 Juni 2008

Tak Pernah Terlambat Bersinar

”aku tak tahu alasan manusia untuk saling bunuh, tapi untuk saling menolong, tak ada alasan yang logis bukan?” (Gosho Aoyama dalam Meitantei Conan)


Satu hari dalam hidup kita kadang seperti rentetan kejadian berkesan yang memicu keringat dingin atau debar-debar dagdigdug. Kadang pula, hari-hari dalam hidup terasa biasa-biasa saja tanpa warna, tanpa makna. Namun demikian, hidup kita tetap terjalin menjadi seuntai cerita. Cerita yang hanya kita yang mengalaminya. Lebih dramatis dari sinetron manapun, lebih kocak dari sitkom manapun. Karena hidup itu lebih aneh dari pada fiksi, bukan begitu? Di tengah semua itu, kita kadang merenung sejenak tentang pencarian makna. Untuk apa semua ini? Dimana titik akhir dari perjalanan hidup ini?


Mengapa kita menolong orang lain? Apa motivasi kita untuk menolong orang lain? Mendapat pahala? Berharap ditolong juga suatu ketika membutuhkan? Apalagi ketika memberi bantuan yang bukan sekedar bantuan. Tapi langsung menyentuh kebutuhan yang membutuhkan bantuan. Ketika uluran tangan yang diberikan tak sekedar terulur, tapi sigap menopang. Menyadari kesungkanan peminta bantuan dan langsung menyelesaikan persoalan. Karena hidup memang untuk saling berbagi, semua sumber daya yang ada cukup buat kita semua kok kalau kita mau berbagi.


Apotek 24

Ini tidak ada hubungannya dengan franchise apotek dari Yogya itu, meski pernah mampir di kantor perwakilan Jakartanya di Rawamangun...

Judul itu lebih karena dua kata yang menyusunnya. Apotek dan 24. Sempat merasa kalau apotek itu salah satu perizinan paling ribet, tapi ketika berbincang dengan seorang bapak, wah ternyata proses perizinan apotek itu relatif mudah. Membuka Apotek itu Gampang! Kadang-kadang malah lucu, lho?!


Lalu 24, yah kalau dihitung-hitung, menjelang 24 taon mejeng di hamparan bumi ini. Mampir di beberapa daerah di nusantara, singgah dalam hidup beberapa orang, menyimpan wajah beberapa orang dalam lubuk hati, dan sekian pengalaman di sela-sela menghirup nafas.


Sedang mencerna vitamin baru, dari Kazuo Murakami lewat bukunya the Divine Code apa gitu judulnya... Mencoba mengaktifkan DNA kegemilangan. Bertahan mencoba mengambil nafas di sela-sela hempasan badai. Semoga tidak menjadi Indonesian Idiot.


Beberapa hari lagi rencana mau ke Paris menghadiri penggenapan hidup dua orang kawan. Reuni lagi...


Lalu kapankah fajar kan datang (Izzatul Islam)


15 Mei 2008

Kebenaran itu Tidak Pernah Memihak

Menarik mengamati strategi Koran Jakarta. Seperti blog pada umumnya, media yang baru muncul ini memberikan wadah untuk pembacanya dapat berkomentar secara khusus. Dan kemudian komentar tersebut dimuat di edisi berikutnya. Di era partisipatif seperti ini dimana konsumen semakin aktif, Koran Jakarta memposisikan diri dengan baik.

Memang sih, sudah lama koran-koran menyediakan tempat untuk surat pembaca dan opini. Tapi yang secara khusus menyediakan tempat untuk berkomentar tentang berita yang dimuat rasanya baru Koran Jakarta. Mungkin ini maksud mereka dengan Kebenaran itu Tidak Pernah Memihak, maka mereka pun menyediakan diri untuk pendapat-pendapat dari pembaca terkait berita yang dimuat Koran Jakarta.

Semakin banyak mata memandang, dapat muncul semakin banyak saran dan kritik yang dapat dijadikan batu bata untuk membangun diri. Bukankah saran dan kritik itu batu bata yang sama, namun disampaikan dengan cara yang berbeda?


09 Mei 2008

LSD, “Racun Dunia” yang Melegenda

Penyalahgunaan LSD merupakan salah satu tragedi kemanusiaan yang fenomenal. Kemunculan LSD oleh sebagian kalangan dianggap sebagai kebetulan yang ditakdirkan, LSD memang seharusnya ditemukan pada saat itu untuk membantu orang-orang yang menderita dalam dunia modern.
Penyalahgunaan LSD menjadi obat terlarang banyak terkait dengan Dr. Timothy Leary dan Dr. Richard Alpert dari Harvard University. Pesatnya penggunaan non medis LSD di awal tahun 1960 juga dikarenakan saat itu belum adanya hukum obat-obatan yang mengatur LSD.
Pengalaman dengan LSD dilaporkan memicu pengalaman estetis yang luar biasa dan membawa inspirasi baru pada proses kreatif. Bahkan muncul jenis seni baru yang dikenal sebagai seni psikedelik, yang mencakup hasil karya yang dihasilkan dengan LSD dan obat psikedelik lain sebagai stimulus dan sumber inspirasi. 

Di situs www.hofmann.org, Albert Hofmann memaparkan sejumlah penggunaan klinis LSD di berbagai belahan dunia. 
Biasanya ketika jenis senyawa baru ditemukan dalam riset farmasi, baik dari isolasi tanaman obat atau melalui sintesis kimia seperti yang terjadi pada LSD, para ilmuwan mencoba membuat senyawa baru dengan memodifikasi struktur molekulnya untuk mendapatkan senyawa dengan aktivitas yang lebih baik.
Penemuan LSD
Selasa lalu, 29 April 2008, Albert Hofmann, penemu obat legendaris LSD (lysergic acid diethylamide-25) yang mempengaruhi jutaan orang, meninggal dunia dalam usia 102 tahun karena serangan jantung sebagaimana diberitakan di www.nydailynews.com.
Hofmann bergabung dengan perusahaan farmasi Sandoz di Basel pada musim semi 1929. Ahli kimia asal Swiss ini menemukan LSD pada tahun 1938 saat bekerja di perusahaan tersebut setelah melewati serangkaian program riset yang sistematis. Ketika pertama kali disintesis pada 1938 dan diuji pada binatang, LSD tak menunjukkan efek yang menarik. Namun seperti diulas di www.flashback.se, pada akhir November 1942, Hofmann mendapat suatu ilham yang membuatnya meneliti ulang LSD. Ketika Hofmann melakukannya, tanpa sengaja ia menelan atau menghirup penemuannya itu dan mengalami pengalaman sensasionalnya dengan LSD.
Penemuan LSD membawa arah baru pada pengobatan syaraf. Sebagian besar obat anti depresan modern yang kini digunakan menggunakan mekanisme kerja yang sama dengan efek LSD pada sistem syaraf. Penelitian LSD membuka riset-riset ilmiah mengenai pikiran dan kondisi psikis manusia.

Sensasi yang Menakjubkan
Pada saat melakukan percobaan untuk menguji efek LSD, Hofmann harus berjuang keras untuk dapat menuliskan catatan risetnya. Ia harus berjibaku bahkan hanya untuk mampu berbicara dengan benar. Ia bahkan sampai perlu meminta asistennya untuk mengantarnya pulang dengan menggunakan sepeda. Seperti diceritakannya di www.hofmann.org, Hofmann mengalami sensasi luar biasa, ketika semua yang ia lihat menjadi bergelombang dan buram.
Rasa pusing dan rasa lemas yang dirasakannya menjadi semakin terasa sehingga ia tak dapat berdiri tegak sehingga harus berbaring di sofa. Ia merasa semuanya menjadi berputar-putar dan berubah bentuk menjadi mengerikan. Perempuan tetangganya yang membawakan susu tampak oleh Hofmann seperti penyihir yang mengenakan topeng warna-warni.
Selama berada dalam pengaruh LSD, Hofmann melompat dan berteriak, lalu jatuh lagi dan terbaring tanpa daya di sofa. Ia merasa dibawa ke dunia lain, tempat dan waktu yang lain. Pada beberapa waktu, Hofmann sempat merasa seperti berada di luar tubuhnya, sebagai pengamat dari luar.

Anugerah atau Kutukan?
LSD menjadi sangat terkenal pada periode 1964 sampai 1966, terutama pelaporan tentang beragam kecelakaan, kejahatan, pembunuhan serta kasus bunuh diri akibat pengaruh LSD. Fenomena ini membuat Hofmann kerap dilanda keraguan mengenai obat temuannya itu, apakah obat ini merupakan anugerah atau kutukan untuk umat manusia. 
Hofmann tetap membela penemuannya "Saya membuat zat tersebut sebagai obat. Bukan salah saya jika orang-orang menyalahgunakannya".  Kini penelitian LSD dibuka kembali untuk menemukan kegunaan potensial LSD dalam pengobatan. Desember lalu, pihak berwenang Swiss membolehkan penggunaan LSD dalam kasus-kasus tertentu.
Referensi :
http://www.hofmann.org
http://www.flashback.se/archive/my_problem_child

Telusuri lebih jauh dan lebih dalam tentang LSD di Netsains.com