31 Desember 2008

Masa Kritis dalam Hidup


Let me tell you something you already know.

The world ain’t all sunshine and rainbows. It is a very mean and nasty place and it will beat you to your knees and keep you there permanently if you let it. You, me, or nobody is gonna hit as hard as life.

But it ain’t how hard you hit; it’s about how hard you can get hit, and keep moving forward. How much you can take, and keep moving forward. That’s how winning is done.

Now, if you know what you’re worth, then go out and get what you’re worth.

But you gotta be willing to take the hit, and not pointing fingers saying you ain’t where you are because of him, or her, or anybody. Cowards do that and that ain’t you. You’re better than that!

(a memorable scene in “Rocky Balboa”)


Ada masa-masa dalam hidup dimana kita hanya perlu bertahan dari segenap ombak menerjang-nerjang. Cukup terus bangkit ketika terjatuh berulang kali. Sekedar terus tersenyum ketika hati begitu perih. Just hold on, badai pasti berlalu. Seperti yang terasa setahun lalu, saat semua terasa begitu berat.


Kini, ada tantangan baru yang membutuhkan keahlian dan pengalaman yang belum pernah didapatkan. Skenario hidup yang jawabannya seakan tersembunyi di tumpukan jerami. I never face this situation before. Risky, but it will be worthed. Setiap aral melintang adalah anak tangga menuju peningkatan kualitas diri.


10 Desember 2008

Di Tepi Sungai Melaka

Apakah ia telah menemukan sungai kehidupannya?
Apakah sungai itu masih menanti bahtera jiwanya?
Sungai itu aku, sungai itu dia.

(Tepi Sungai Melaka, 29 November 2008)

The Young Man and The Ship



"Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!"
Andrea Hirata_Edensor

Mengapa manusia melakukan perjalanan ke tempat yang jauh, tempat yang belum pernah didatangi, meninggalkan keluarga, kerabat dan kawan? Ada sebuah ungkapan bijak, seorang manusia pergi menjelajahi dunia, lalu kembali ke rumah untuk menemukan apa yang ia cari. Ternyata apa yang ia cari sampai ke ujung dunia ada di rumahnya sendiri. Lalu untuk apa ia pergi mengelana ke negeri-negeri asing? Mengenali hikmah kehidupan. Mungkin itu jawabannya.