23 Februari 2019

Kisah dari Bumi Rafflesia


Hari ini, 96 tahun yang lalu, Fatmawati, Ibu Negara Indonesia yang pertama, juga yang menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih lahir pada tanggal 23 Februari 1923. Tanggal yang sama ketika Muhammad Darwis atau yang lebih dikenal dengan nama Kyai Haji Ahmad Dahlan, Pendiri Muhammadiyah, meninggal dunia.

Ini kunjungan saya yang kedua ke Rumah Fatmawati, ketika itu tahun 2013, saya hanya sempat mengambil gambar di depan rumah karena suasana telah gelap saat saya tiba. Enam tahun kemudian saya berkesempatan mengunjungi tempat ini kembali dan masuk ke dalamnya.

Banyak foto-foto Fatmawati dalam berbagai kesempatan, juga ada potongan puisi. Dan yang paling penting, mesin jahit yang digunakan untuk menjahit bendera pusaka.

Selain Rumah Fatmawati, saya kembali mengunjungi Benteng Marlborough, dan kali ini, tidak hanya berfoto di depan benteng, tapi juga menjelajahi isi benteng. Layaknya sebuah museum yang merekam tentang masa penjajahan Inggris di Bengkulu. Banyak pengetahuan baru yang saya dapatkan di sini.

Tempat ketiga yang saya kunjungi kedua kalinya adalah rumah pengasingan Bung Karno. Sebelumnya saya sudah pernah masuk ke dalamnya, jadi ini adalah kunjungan nostalgia. Hanya saja saya merasa layoutnya agak berbeda dibanding kunjungan saya sebelumnya.

Banyak sejarah tersimpan di Bengkulu, banyak juga kisah menarik, misalnya tentang asal-usul Danau Dendam Tak Sudah (bagaimana buaya asal Lampung bisa diketahui? Apakah ia memiliki KTP?). 

Mungkin juga, tak cuma kisah masa lalu yang ada di sini. Boleh jadi, ada di antara kalian, yang tengah merangkai kisah masa depannya di sini, di bumi Rafflesia.