23 Mei 2009

Menyingkap Aksi Joe Sandy di Indonesian Movie Awards 2009

Anda yang menyaksikan Indonesian Movie Award 2009 mungkin juga menyaksikan aksi Joe Sandy yang berhasil memprediksi apa yang akan terjadi. Pertanyaannya apakah Joe Sandy memiliki kemampuan supernatural? Menurut saya tidak, apalagi jika mengamati langkah-langkah yang dilakukannya. Yang pertama adalah bahwa acara tersebut adalah ajang penghargaan film Indonesia. Film Indonesia apa yang sempat fenomenal? Joe juga memilih Hanung Bramantyo sebagai partisipannya, tidak sulit meramalkan arahnya ke mana bukan? Film apa yang fenomenal di Indonesia dan disutradarai oleh Hanung? Itu yang dipersiapkan Joe, membuat poster film tentang dirinya yang serupa dengan poster film AAC.

Lalu bagaimana dengan tema? Soal tema film tentu sulit dilepaskan dari imej sosok Joe yang tak lepas dari kaca mata dan acara The Master. Jadi yang dilakukan Joe sebenarnya cukup logis, meski memang luar biasa keahliannya dalam menggiring pikiran Hanung dan penonton lainnya untuk mengatakan apa yang ingin ia katakan. Tapi memang itu kemampuan seorang mentalis, bukan? Penampilannya di malam itu memang memikat, bukan?

Ini juga yang sebenarnya dilakukannya di ajang adu the Master Season 1 dan 2, ketika menebak dengan tepat angka yang dipikirkan penonton. (duh, berhari-hari mencari bagaimana Joe melakukan ini akhirnya ketemu juga). Yah, kira-kira demikian analisa saya tentang bagaimana Joe Sandy dapat membuat dirinya tampak mampu memprediksi masa depan. Bagaimana menurut anda?




Nah, siapa yang tidak tertarik pada kemampuan ‘memaksa’ pikiran orang seperti ini? Jika digunakan untuk tujuan yang baik, tentu akan banyak manfaat yang dapat diambil bukan?


09 Mei 2009

Blog yang Terbengkalai


Blog ini cukup lama terbengkalai tanpa asupan kata-kata. Entah mengapa, mungkin karena FB, mungkin karena nulis di tempat lain. Mungkin juga karena memang episode hidup sedang pada titik biasa-biasa saja yang tak cukup bermakna untuk dituangkan dalam tulisan. Hmm, iya sih. Mestinya ini jadi semacam milestone... Tapi mau mulai refleksi dari mana? Karena titik-titik perhentian itu menjadi kabur. Bener deh, kalau Fajar Ramadhitya P yang dulu baru lulus kuliah ketemu Fajar Ramadhitya P yang sekarang, pasti dia geleng-geleng kepala...

Sebenarnya kepala ini sedang dihinggapi seexa gagasan-gagasan, mulai dari ide cerita ‘Da Vinci Code’-nya Islam, Perang dengan Bakteri, dan ... banyak lagi deh pokonya mah. Oh ya lagi-lagi jatuh cinta (masa bisa jatuh cinta empat kali dalam setahun, dasar cowok).


06 Mei 2009

Serunya Teh Darat Netsains dan Kawan-kawan

Senin kemarin ketika ke sekolah, saya menenteng seabrek buku, oleh-oleh dari acara ’When Bloggers and Mailisters Collide’. Ada Simfoni Inovasi-nya pak Kusmayanto Kadiman, ada buku kumpulan artikel Iptek di media massa, ada juga buku Sehat Tanpa Obat (wah, apoteker dikasih buku ini? >_<) dan buku-buku lain yang bagoes-bagoes. Selain seabrek buku-buku keren itu, ada juga oleh-oleh tumbuhan penolak nyamuk.

Acaranya membahas tentang seluk beluk blog, milis dan digital campaign dengan pembicara yang kompeten di bidang masing-masing, ada Pak Agus Hamonangan yang memoderatori milis Forum Pembaca Kompas, ada Pak Wicaksono, yang di dunia blog lebih dikenal sebagai Ndoro Kakung, ada Bu Shinta dari Bubu Awards. Dari banyak pembahasan dari ketiga pemateri, ada satu pernyataan dari Pak Wicaksono yang mengatakan tentang cek mundur untuk mereka yang melakukan sesuatu yang mencerahkan. Tak perlu menunggu lama untuk menyadari pembuktian ucapan itu. Ayo semangat, mari keluar dari belenggu penyakit rabun membaca dan lumpuh menulis. Cerdaskan anak bangsa!

Selain diskusi, ada juga acara jalan-jalan di kebun tanaman seantero nusantara (ada yang tahu ada buah gabungan nangka dan cempedak? Nangkadak), tak lupa pemaparan mengenai teknologi wimax sambil diselingi hiburan dan makan-makan. Oh ya, makannya pake nasi hasil teknologi radiasi lho, keren kan? Ada juga Bakso Lapangan Tembak, Nasi Bogana, Kimchi, Bihun ultah, kopi Toraja "Camus" dll.

Waktu itu berangkat pukul 6 setengah sambil mengingat-ngingat kalau Ristek itu lokasinya deket stasiun TV yang katanya milik kita bersama atau deket sebuah perusahaan asuransi. Tapi akhirnya datang juga pukul tujuh lebih sedikit. Tak berapa lama kemudian registrasi sama panitia. Dapet kaos dari founder Netsains, hmm.. ukurannya XL padahal kan saya pakenya Mentari. Tapi ga papa, setidaknya aman tidak jadi diceburin ke kolam deket Ristek. Berangkatlah bareng Pangdam (numPang Damri) menuju Puspiptek Serpong.

Mari keluar dari belenggu penyakit rabun membaca dan lumpuh menulis