05 Agustus 2008

Obat Murah Tidak Selalu Dicari

Suatu ketika seorang ayah datang bersama putranya ke apotek. Menanyakan tentang obat untuk penyakit kulitnya. Oho, rupanya hendak melakukan UPDS. Setelah diberi penjelasan dan saran mengenai obat untuk penyakitnya itu, kami memberinya dua pilihan, satu salep generik buatan pabrik ..., dan satu produk bermerek dari pabrik yang sekarang lagi ngadain program penghargaan ilmiah. Di luar dugaan saya, beliau memilih produk yang lebih mahal.


Dalam hati saya berfikir, mungkin memang tidak semua orang mencari sesuatu yang lebih murah untuk barang dengan kualitas yang serupa. Karena ada semacam faktor psikologis yang terpenuhi ketika membeli sebuah barang bermerek, bukan begitu?


Di kali yang lain, sepasang suami istri datang mencari obat sakit gigi, kami menawarkan dua produk dengan harga yang berbeda. Pasien kembali memilih obat yang lebih mahal.


1 komentar:

  1. Jelas sekali harga bukan pertimbangan utama. Mungkin benar faktor psikologis, tapi mungkin juga tidak. Orang ingin segera sembuh. Bisa jadi obat generik bisa menyembuhkan, akan tetapi jika efeknya lebih lama? Kasus yang anda ceritakan di blog, ttg penyakit kulit dan sakit gigi yang sangat mengganggu lho.

    Dan pada beberapa hal, pada kenyataannya obat selain generik lebih "dirasa" kualitasnya

    BalasHapus