01 November 2009

Teruntuk Dosen-dosen Farmasi

Habis mampir lagi ke kampus setelah sekian lama, jadi keingetan masa-masa kuliah. Dan salah satu sosok-sosok yang tak lepas dari ingatan adalah para dosen.
Yang entah bagaimana telah 'menggerus otak saya hingga homogen' dengan mortir ilmu. Sehingga saya mampu mengikat bundelan ilmu farmasi seperti ikatan hidrogen yang sedemikian kuat hingga ilmu tersebut tak mudah menguap seperti etanol jika diteteskan pada epidermis. Sosok yang menjaga saya dari kontaminasi masa muda, 'merebus saya di otoklaf' untuk memastikan tak ada bakteri atau kuman mencemari jiwa saya. Mengekstraksi yang terbaik dari diri saya dan mengemasnya secara lege artis. Mengajari bagaimana mengeja Dragendorf, Bouchardat, Gevarlijk hingga Warschuwing. 'Menyonde saya' sehingga tak pingsan dulu sebelum menjawab pertanyaan demi pertanyaan. Tak lupa memastikan kualitas saya tak jauh beda dengan kawan-kawan satu batch tahun ajaran kecuali dalam batas toleransi. Mengingatkan saya untuk berparadigma 'Profit oriented tapi dengan etika' dan seterusnya dan seterusnya. Menunjukkan bahwa ketika melakukan pemodelan molekul, struktur paling stabil akan didapat ketika struktur hanya memerlukan energi minimal. Mengajari saya berfikir dengan logic thinking untuk meningkatkan Quality of Life saya. Di antara Gedung, Peralatan, Sanitasi dan Higienitas serta Inspeksi Diri yang membuat saya aritmia, bradikardi dan takikardi sekaligus.



Kini setelah belajar mentransfer ilmu, saya sadar tak mudah untuk memahami sesuatu, dan membuat orang lain paham itu persoalan yang lain lagi. Betapa melelahkan untuk terus mengikuti perkembangan ilmu sehingga harus begadang malam sebelumnya mempersiapkan diri. Meski saya tak habis mengerti mengapa meski soal ujian tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya sehingga divisi akademik organisasi mahasiswa bisa membuat bank soal, kami dulu masih saja menengok kiri dan atau kanan mencari sekilas petunjuk jawaban.

Akhirnya meski cuma sespora, tulisan ini hanya sebentuk tanda cinta, dari seorang (mantan) mahasiswa yang biasa-biasa saja.

*Koreksi dari seorang dosen : "Sebenarnya ikatan hidrogen itu bukan ikatan yang kuat [kekuatan ikatannya 1-5 kkal/mol], yang paling kuat adalah ikatan kovalen [33-200 kkal/mol]..."

Tanggapan dari seorang dosen : "seperti sepetak sawah, kusemain dengan benih terbaik. kutaburi pupuk organik, kuairi tidak kurang dan tidak lebih, kubersihkan dari gulma pengganggu, kujaga dari hama perusak, bahkan dari burung pipit lapar. Dan.., ini rahasia kami saja, doa senantiasa kami panjatkan, agar segalanya berjalan sesuai harapan.

Tumbuhlah ... kalian, jadilah padi-padi terbaik, makin berisi makin merunduk. emaskanlah hatimu, seperti warna padi yang siap panen, menjadi manfaat bagi orang banyak."

2 komentar:

  1. Waaaaakh!!!! Tampak kenal muka2nya, dan setting tempatnya juga kayanya kenal. hehehe, gimana ga kenal kalau 5 hari dalam seminggu, 2 hingga 10 jam perharinya sayah emang berkutat di sana dan bertemu muka2 di foto itu. hahaa.

    Oh yah, salam kenal juga kang. Ternyata satu almamater :))

    BalasHapus