01 Januari 2010

Kilas Balik Perjalanan Hidup di 2009

2009

Januari : Syukur, harap dan cemas. Perasaan itu yang mewarnai awal tahun 2009 kemarin. Ketika status saya tergantung antara ya dan tidak. Begitu rupa sampai-sampai sempat merasa ingin setahun lebih tua. Januari ini juga ketika pertama mulai nulis di Catatan FB. Tepatnya 4 Januari 2009. Sudah punya NPWP.

Februari : Mulai mengabdi di kampus SMK Farmasi Bima Nusantara. Meskipun ceritanya saya di sana mengajar, sejatinya sayalah yang banyak belajar. Pelajaran tentang keyakinan dan kepercayaan hidup, dan ternyata dunia begitu berwarna, tak cuma hitam, putih dan abu-abu seperti yang saya yakini selama ini tapi mejikuhibiniu. Kota ini sangat cocok dengan kondisi saya pada waktu itu, di mana saya bisa menghilang dari kehidupan saya sebelumnya (sayangnya ternyata saya tak pernah bisa benar-benar menghilang) dan memulai hidup baru (di kota baru).

Maret : Reuni Emas Farmasi Unpad. Banyak ilham dari acara tersebut yang membuat saya tersadar bahwa saya belum apa-apa, tiada yang hebat dan mempesona, biasa saja. Sehingga menjadi ingin pula berkarya, menjelajah dunia dan nusantara. Sehari setelah acara itu jalan-jalan ke kota DODOL menyambung tali silaturahim.

April : Pertama nulis di Pasundan Ekspres. Tulisan yang kemudian membuka jalan pada beberapa hal, yang menyenangkan dan tidak begitu menyenangkan.

Mei : Kopdar pertama saya di komunitas Netsains. Dapet kaos (yei!). Agendanya lumayan seru, jalan-jalan di kebun tanaman seantero nusantara, pemaparan mengenai teknologi wimax dan diskusi mengenai milis, blog dan digital campaign sambil diselingi hiburan dan makan-makan. Pulangnya dapat oleh-oleh tumbuhan penolak nyamuk dan seabrek buku-buku keren.

Juni : Usia jadi Dua Lima. Seperempat abad. Meski tersisa satu pertanyaan yang belum dapat dijawab sepenuhnya. Berharap menjadi semakin sensitif, introspektif, dan reflektif.

Juli : Murid-murid baru SMK Farmasi Bima Nusantara. 100 kurang 1.

Agustus : Pertemuan rutin ISFI yang agak terasa lain. Meski mestinya merasa lega karena yang mengganjal selama ini sudah dilepaskan. Mendapat hadiah kejutan, sebuah jam tangan.
Bulan ini juga data-data di flashdisk mendadak hilang (d'oh). Tapi hilangnya bahan-bahan tulisan yang tak selesai, jadi bisa lebih fokus mengerjakan tulisan yang lebih punya bentuk kesudahan.

September : Sail Your Hope, dapat buku gratisan dari Bentang Pustaka (Yei!). Membagi mimpi ingin menyebarluaskan informasi dan edukasi mengenai kefarmasian dan kesehatan pada masyarakat luas seluas-luasnya melalui berbagai media baik online maupun offline. Pharmacy Publishing, Pharmacy for everyday life.

Ada juga Buka Puasa Bersama Netsains.com & Technomedia Ruang Komisi Utama Lt.3, Gedung 2 BPPT.

I'tikaf, tidak dinyana, bertemu bapak guru bahasa Inggris SMP yang killer berwibawa, alumni SMP1 Dengklok pasti tahu, Pak Sumardi. Menjelang akhir, bereuni bersama teman-teman SMP. Mendoakan keberkahan hidup untuk calon ayah dan calon ibu. Lalu berceloteh tentang kisah-kisah masa sekolah yang ternyata begitu penuh kekonyolan, masa-masa ketika masih berupa setengah manusia dewasa.

Idul Fitri. Syawal berarti peningkatan, mungkin itu sebabnya panitia shalat Ied di masjid melakukan inovasi untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanan. Tahun ini SMS Ramadlan dan Lebaran teralihkan oleh riuhnya FB, tapi tetap ada beberapa SMS mampir ke hp saya. HP baru G700 karena yang G502 hilang entah kenapa.

Oktober : Perjalanan ke kampus farmasi tersayang. Tiba sekitar pukul 8. Suasana Jatinangor telah cukup banyak berubah. Gerbang kampus pun dipindah tak lagi di tempat sebelumnya.

November : Pukul 13 tanggal 13 November. Acara pertemuan ISFI Karawang di Alam Kreasi. Agendanya Halal bi halal, pengenalan kanker serviks dan sedikit tentang PP51.

Test CPNS. Pagi itu Gelora tampak ramai meski tak ada pertandingan yg dijadwalkan. Ribuan orang, 890 orang di antaranya bergelar apoteker, berdatangan dengan berbagai motivasi dan latar belakang. Duduk manis di antara angkatan yg lebih muda.

Hari pengumuman. Hari itu adalah momen kepasrahan. Que sera, sera. Setelah sebelumnya separuh kepalaku perih. Hari-hari tak kunjung berubah cerah, mendung, meski mendung tak selalu berarti akan hujan. Naskah yg dikirim tak menunjukkan tanda-tanda diterima. Saldo ATM (Artos Tina Mesin) sudah berkata "tidak" ketika hendak ditarik. Sementara uang di dompet hanya cukup untuk makan sehari. Fyuhh ... dan pengumuman belum muncul juga saudara saudara.

Tapi Selasa memang selalu luar biasa. Hari itu honor turun juga sepenuhnya (meski dipinjam dulu setengahnya). Lalu tak lama ke warnet dengan dagdigdug setelah sebelumnya merasa bodoh karena tak membawa serta kartu ujian. Akhirnya jari jemari mengklik. Dan ...

Desember : Sekali lagi menjadi bulan penuh penantian seperti tahun kemarin. Yah, seperti kata Gigi, menunggu itu bosan, coba saja kau merasakan
Ada yang hendak ditanyakan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar