26 Januari 2009

Farmakogitusih

It’s about pharmaceutical care, who care? APAnya dong

tak peduli meski impor seringkali membuat kantongmu bolong

ikatan yang membuatmu merasa terikat

dan balai yang tak cukup besar dan nyaman untuk mendekat

ketika jual beli bisa membuatmu kehilangan teman

jika jilbab berarti wawancara tanpa kelanjutan

dan hidayah dihargai begitu murah

dunia carut marut yang begitu sulit berubah

dan ilmu begitu mudah dibaca menjadi angka dan koma

mahasiswa idealis namun dengan topeng apatis

mengikuti arus tanpa bertanya kenapa

berdalih untuk menjaga kebersamaan dan kesatuan

sampai semester sembilan, ketika semua bahan langsung ditelan

di tengah derasnya roda industri berputar

what's up dok? kata pabrik es yang sentosa

money pulasi, sehingga etika hanyalah jadi retorika

because no pharmacist no problem

karena satu sudah cukup untuk berjalan meski melempem

sementara semakin banyak lulusan dan alumni

transfer pricing obat yang melangit

diamlah di rumah bagai putri yang dipingit

ketika para idealis hanya berdebat tentang nama dan istilah

atau tentang eksistensi dan arti

tanpa berbuat sesuatu dan mewujudkan

dan para pragmatis begitu pasrah menerima realita tak mau berdinamika

belum lagi obat murah yang bertukar tempat dengan yang palsu

para peneliti tak bergeming seperti batu

terus dipaksa menghasilkan rakitan me too

saat riset hanya formalitas dan administrasi

maka administrasi perlu dipertanyakan kembali

karena undang-undang tidak turun dari langit

bagaimana dapat menjadi care giver

jika tak pernah mau melakukan manuver

maka visite hanya ada dalam kuliah dan wacana

ketika badan tak Sempurna tanpa Kepala

juga makmin yang dibuat tanpa standar minimal

dijaga pasukan pengaman yang membuatmu merasa tidak aman

inilah dia, sang profesi yang tidak ahli

maka praktek harus selalu mampir di Braga

banyaknya sarjana dengan nama yang tak sama

kebijakan dari menara gading, tak mampu turun ke bumi

keputusan aritmia, bradikardi sekaligus takikardi

bahkan TMS pun masih bisa beredar seperti SMS

racikan gado-gado, bagai ulekan sambal lado

SKP, sertifikasi, HET, sampai sang pendamping yang tak pernah ada di

samping

no pharmacist no more no lips service no way


For them who today, tomorrow, and ever after stand up in the front line, from all over the country. Keep your head up, brothers sisters. Stay strong.


3 komentar:

  1. anjriiiitttt daleeeeeeeeeeeeemmmm!!!


    Keren Jar, bikinanmu sendiri tha? Klo iya mau aku copas link ke blogku hehehehe...

    BalasHapus
  2. Wah Mia banyak terpengaruh Fajar ..sampe dijadikan bahan diskusi di milis dan blognya..rame lagi.

    Bagus tulisanmu Fajar...semoga menjadi inspirasi para kolega kita agar "kembali ke jalan yang benar"

    BalasHapus
  3. jadi pengen tau juga kaya gimana responnya disana?

    BalasHapus