10 Oktober 2010

Tiket Kepergian Tanpa Jadwal Keberangkatan

"Akang ga banyak berubah" ujar gadis berkerudung yang hobinya terjun payung itu ketika kami duduk berhadapan.

Meski dia tak menyatakan secara jelas apa yang tak berubah dari saya, tapi (rasanya) saya tahu yang ia maksudkan. Bukan soal fisik meskipun jika bukan teman SMP, tentu tak banyak perubahan yang dapat anda amati pada saya.

Saya membalasnya dengan menyahut bahwa ia pun tak banyak berubah. Yang kemudian ia sanggah. "Ah, saya banyak berubah."

Tak sempat menanyakan apa yang banyak berubah darinya, kami pun harus berpisah. Sebagaimana setiap pertemuan tentu digenapi oleh perpisahan.

Mungkin betul juga. Setiap kita berubah tak lagi menjadi orang yang sama setiap harinya.
Rambut kita rontok beberapa helai setiap hari
Sel-sel darah merah pun berganti setiap tiga bulan sekali.


Mungkin memang kita ini selalu berubah, hingga tiba saatnya tak bisa lagi kita berubah.Saat kita diberikan, tiket kepergian tanpa jadwal keberangkatan. Seperti yang terjadi pada seorang rekan kerja belum lama ini.

Belum lama mengenalnya, kini ia telah pergi untuk selamanya.. Ketika itu ia bercerita tentang awal mula ia masuk di tempat kerja. Tak ada yang menyangka, aku juga, tentang hari-hari terakhir ia bekerja. Sebelum pergi untuk selamanya.

Kematian memang selalu membawa banyak pelajaran. Ia adalah panggilan yang mesti dipenuhi meski tak sempat bersiap diri.Keberangkatan yang tak bisa ditunda meski sekejap saja. Inilah yang dinamakan takdir walau berulang kali mengucap jangan pernah berakhir.

Semua. Pada akhirnya semua akan tiba pada titik yang telah kita ketahui. Tanpa kecuali. Dan apabila semua sudah terjadi, semua pilihan dan usaha telah dijalani, maka bagaimana kesudahannya adalah hak-Nya.

Kematian datang dengan pelan, mengingatkan bahwa kelak masa kita pun akan tiba, entah secara tiba-tiba atau sedikit dapat diprediksi sebelumnya.

Apapun itu, semoga dari tangis sesenggukan dapat muncul kekuatan, kesabaran dan ketabahan pada mereka yang ditinggalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar